REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) memiliki peran strategis di tengah pandemi Covid-19. Dengan inovasi dan kolaborasi, BUMD dapat mendorong pemulihan ekonomi.
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil pun meminta BUMD Provinsi Jabar untuk memperkuat kolaborasi dan memaksimalkan tujuh potensi ekonomi Jabar pascapandemi Covid-19.
Tujuh potensi ekonomi tersebut yakni: (1) meraup peluang investasi perusahaan yang pindah dari Tiongkok; (2) swasembada pangan; (3) swasembada teknologi; (4) mendorong peluang bisnis di sektor kesehatan; (5) digital ekonomi; (6) penerapan ekonomi berkelanjutan; dan (7) pariwisata lokal.
"Karena pembangunan Jabar harus maju bersama-sama," Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, dalam rilisnya, Kamis (4/3).
"Kolaborasi bank bjb terkait bisnis energi bisa dengan PT Migas Hulu Jabar, pangan dengan PT Agro Jabar, wisata dengan PT Jaswita Jabar,” katanya.
Emil mengatakan, bank bjb harus menjadi motor penggerak pemulihan ekonomi di Jabar. Mulai dari menarik minat investor sebagai partner sampai swasembada pangan sebagai solusi mengatasi krisis pangan.
“Pandemi Covid-19 mengajarkan kita agar swasembada pangan, makanya bank bjb harus semangat membangkitkan ekonomi pangan,” katanya.
Selain itu, Emil mendorong bank bjb untuk turut berkontribusi dalam pengembangan industri kesehatan, otomotif, dan pariwisata. Untuk sektor pariwisata, bank bjb diminta mengembangkan desa wisata.
"Wisata Jabar cukup regional. Maka bjb dapat mengembangkan progam desa wisata. Bikin desa binaan oleh bjb, datangi kepala desanya di edukasi. Di Jabar ada 5.312 desa,” katanya.
Dalam acara tersebut, Emil mengapresiasi bank bjb yang mampu tumbuh kendati dalam situasi pandemi Covid-19. Ia pun mendorong BUMD Jabar lainnya untuk terus berinovasi di tengah pandemi.
“Saya sangat berbangga dengan capaian bank bjb hari ini. Angka-angka yang disampaikan seperti nilai rapor sekolah. Yang kurang perbaiki, yang bagus pertahankan,” katanya.