REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Laju vaksinasi di Kota Bekasi hingga 27 Februari 2021 belum mencapai 100 persen. Untuk penyuntikan dosis pertama, memang jumlah orang divaksin sudah mencapai 96,6 persen. Namun, pada penyuntikan dosis kedua masih berada di angka 79,7 persen dari total jatah tahap pertama yakni 14.060 sasaran.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Dezy Syukrawati, menjelaskan, ada cukup banyak sasaran yang dropping out dari program vaksinasi usai disuntik dosis pertama.
“Kita pakai istilahnya DO. (Drop out) dari program. DO itu macam-macam, misalnya setelah suntikan pertama ternyata dia terkonfirmasi. Itu artinya dia menjadi DO sehingga tidak bisa disuntik kedua,” kata Dezy saat ditemui Republika.co.id di kantornya, Rabu (3/3).
Berdasarkan data yang diterima Republika, jumlah peserta atau sasaran vaksin yang DO dari program ada 13,1 persen. Jumlah ini mewakili kurang lebih 1.841 sasaran yang belum disuntik vaksin dosis kedua setelah 14 hari kerja.
“DO itu bergabung dengan yang tunda, konfirmasi, komorbid dan sebab lain misalnya melakukan perjalanan sehingga belum kembali ke layanan untuk suntik ke dua,” terang dia.
Seiring dengan bolongnya jatah yang sudah terdata itu, Pemkot Bekasi juga kedatangan dosis vaksin secara bertahap dari pemerintah pusat. Namun, jumlah tersebut tak dapat sekaligus memenuhi kuota sasaran yang dimandatkan oleh pusat.