REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Manajer VCT (Voluntary Counselling and Testing( HIV/AIDS) RSUD Cilacap, Rubino Sriaji, mengadukan kasus pembobolan akun Whatsapp ke Polres Cilacap. Dalam laporannya, dia menyebutkan telah ada dua orang yang dirugikan karena tertipu oleh orang yang menggunakan akun dirinya.
"Kedua orang itu sempat mentransfer uang senilai Rp 2 juta pada pembobol akun saya. Saya berharap pada warga yang mendapat pesan WA dari akun atas nama saya, agar berhati-hati. Jangan dilayani, bila akun tersebut meminta atau meminjam uang," tuturnya, Kamis (4/3).
Dia menyebutkan, kasus pembobolan akun WA-nya tersebut terjadi pada Selasa (2/3) siang. Saat itu, dia menerima pesan messenger dari seseorang melalui aplikasi Facebook. Orang yang mengirim pesan melalui messenger Facebook tersebut, menggunakan foto profil pejabat rektorat perguruan tinggi di Purwokerto.
"Kebetulan saya memang kenal dengan pejabat tersebut. Karena itu, saat dia minta nomor WA saya, saya berikan nomornya," katanya.
Namun yang diminta sosok penipu tersebut, bukan sekadar nomor WA. Dengan alasan tidak bisa mengirim pesan ke nomor WA dirinya, penipu tersebut meminta agar mengirimkan nomor OTP yang masuk ke HP-nya. "Saya tidak mengira sama sekali kalau nomor OTP itu digunakan untuk membobol akun WA saya," katanya.
Setelah nomor OTP dikirimkan pada orang tersebut, tiba-tiba akun WA di HP-nya, tidak bisa lagi digunakan. "Saat itu, saya masih belum sadar kalau nomor WA saya telah dibobol. Saya kira karena HP-nya atau jaringan telepon sedang tidak baik. Baru setelah ada orang menelpon telah mentransfer uang, saya kaget ternyata akun HP saya telah dibobol dan digunakan untuk menipu orang," katanya.
Dari penelusurannya, dia menyebutkan ada dua orang yang telah menjadi korban penipu yang menggunakan akun WA-nya. "Saya berharap, tidak ada lagi orang yang tertipu,'' katanya.
Kasatreskrim Polres Cilacap AKP Rifeld Constantine Baba mewakili Kapolres Cilacap AKBP Leganek Mawardi, mengaku sudah menerima laporan dari korban. "Kami akan melakukan koordinasi dengan pihak bank dan OJK untuk menyelidiki kasus ini," katanya.