Rabu 03 Mar 2021 07:46 WIB

Top 5 News: Demokrat Gelar KLB, Investasi Miras Batal

Demokrat menegaskan rencana KLB di Bali ilegal, Jokowi cabut Perpres Investasi Miras.

Investasi minuman keras (miras) berpeluang masuk ke semua provinsi (ilustrasi)
Foto:

2. Polemik Investasi Miras, Pengusaha Ikut Resah    

JAKARTA -- Terbitnya Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal yang menjadi turunan dari Undang-Undang Cipta Kerja mendapat sorotan masyarakat. Salah satunya mengenai investasi minuman keras (miras) yang selama ini masuk dalam Daftar Negatif Investasi (DNI) menjadi Daftar Positif Investasi (DPI).

Investasi minuman keras (miras) berpeluang masuk ke semua provinsi (ilustrasi)

 

Investasi miras juga terbuka untuk investor asing maupun lokal. Namun, khusus di provinsi Bali, NTT, Sulawesi Utara, dan Papua. Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Jakarta, Sarman Simanjorang, mengatakan, pemerintah perlu menjelaskan secara komprehensif arah dari perpres tersebut.

"Apakah tujuannya untuk mengangkat produk unggulan daerah yang memiliki minuman khas daerah (mengandung alkohol) yang selama ini dipakai dalam acara kebudayaan dan berpeluang dikembangkan?" kata Sarman dalam pernyataan tertulisnya, diterima Republika.co.id, Selasa (2/3).

Baca berita selengkapnya di sini.

3. Demokrat Sayangkan Sikap Ketua KMD Dukung KLB    

JAKARTA -- Wakil Ketua Kader Muda Demokrat (KMD) Kamhar Lakumani mengutuk keras pernyataan sikap yang disampaikan Ketua KMD Aswin Ali Nasution yang mengatasnamakan organisasi KMD untuk mendukung Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat. Padahal sebelumnya, KMD bersama organisasi sayap yang lain telah sepakat dan bersama-sama menyatakan kesetiaan dan kebulatan tekad mendukung kepemimpinan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Perubahan sikap secara mendadak tanpa melalui mekanisme organisasi ini menjadi tanda tanya besar bagi kami dan menimbulkan mosi tidak percaya," kata Kamhar dalam keterangan tertulisnya, Senin (1/3).

photo
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti memberikan keterangan pers di kantor DPP Partai Demokrat , Jakarta, Senin (1/2/2021). AHY menyampaikan adanya upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa, di mana gerakan itu melibatkan pejabat penting pemerintahan, yang secara fungsional berada di dalam lingkaran kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo - (ANTARA/Muhammad Adimaja)

Dirinya juga mempertanyakan alasan Aswin menyoroti kepemimpinan AHY dan mengangkat isu penyelamatan partai. Kamhar menegaskan, sampai saat ini KMD solid di bawah kepemimpinan AHY.

"Kita semua bisa menyaksikan, kurang dari setahun PD di bawah kepemimpinan Mas Ketum AHY, telah banyak gebrakan yang dilakukan dan capaian yang diraih. Mulai dari gerakan perang semesta melawan Covid-19, Bina UMKM dan free Wifi dan sebagainya yang manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat," ungkapnya.

Baca berita selengkapnya di sini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement