REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Harga jual rata-rata gabah kering panen (GKP) baik di tingkat petani maupun di penggilingan, sama-sama mengalami penurunan pada bulan lalu. Kualitas gabah yang diperjualbelikan petani dinilai juga kurang baik.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung Faizal Anwar mengatakan, gabah di tingkat petani turun 5,65 persen dari Rp 4.850 per kg pada Januari 2021 menjadi Rp 4.576,09 per kg pada Februari 2021. Di tingkat penggilingan, harga gabah turun 5,55 persen dari Rp 4.947,33 per kg pada Januari 2021 menjadi Rp 4.672,61 per kg pada Februari 2021.
“Untuk kelompok kualitas GKG di tingkat petani turun 0,68 persen dan di tingkat penggilingan juga mengalami penurunan sebesar 0,62 persen,” kata Faizal Anwar dalam keterangan persnya di Bandar Lampung yang diterima, Selasa (2/3).
Ia mengatakan, pergerakan rata-rata harga gabah tingkat petani cenderung menurun di beberapa kecamatan. Penurunan harga gabah tertinggi di Kecamatan Seputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah sebesar 18,88 persen atau Rp 980 per kg. Diikuti Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah yang turun 18,16 persen atau Rp 970 per kg, dan Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan yang turun 1,83 persen atau Rp 95 per kg.
Didampingi Kabid Statistik Distribusi Riduan, Faizal memaparkan, harga gabah tertinggi di tingkat petani pada gabah kualitas GKP Rp 5.400 per kg terdapat di Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah dengan Varietas Ciherang. Harga gabah tertinggi di tingkat penggilingan yaitu Rp 5.520 per kg terdapat di Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah, dengan Varietas Ciherang.
Sedangkan harga terendah di tingkat petani pada kualitas GKP yaitu Rp 4.200 per kg di Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan, dan Kecamatan Seputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah dengan Varietas Ciherang, Sarembo, dan Inpari32. Di tingkat penggilingan harga terendah dengan kualitas yang sama yaitu Rp 4.300 per kg terdapat di Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan, dan Kecamatan Seputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah dengan Varietas Ciherang, Sarembo, dan Inpari32.
Selain itu, ia menyebutkan, rata-rata komponen mutu hasil panen gabah kelompok kualitas GKP yang diperjualbelikan menunjukkan hasil yang kurang baik dilihat dari Kadar Air (KA) dan Kadar Hampa (KH). Dilihat dari rata-rata KA tercatat 15,73 persen pada Januari 2021 dan 19,29 persen pada Februari 2021. Sedangkan rata-rata KH tercatat 3,81 persen pada Januari 2021 dan 4,37 persen pada Februari 2021.
Mengenai beras, Kabid Statistik Distribusi BPS Lampung Riduan, harga beras tertinggi di tingkat penggilingan mencapai Rp 10.500 per kg untuk kualitas premium jenis beras Ciherang, di Kecamatan Punggur dan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah, dan Kecamatan Talang Padang, Kabupaten Tanggamus. Harga beras terendah mencapai harga Rp 8.000 per kg kualitas medium jenis beras IR64 terdapat di Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Pringsewu.
Sedangkan mutu beras yang diperjualbelikan menunjukkan hasil yang cukup baik dibandingkan bulan sebelumnya dilihat dari rata-rata kadar air. Rata-rata harga beras kualitas premium turun sebesar 1,07 persen dari Rp 9.754,55 per kg menjadi Rp 9.650 per kg. Sebaliknya, rata-rata harga beras kualitas medium mengalami peningkatan 0,16 persen dari Rp 8.727,27 per kg menjadi Rp 8.740,91 per kg.