Selasa 02 Mar 2021 13:20 WIB

Haedar: Pembangunan Ekonomi tak Boleh Bertentangan Agama

Kebijakan yang dipaksakan akan menimbulkan kegaduhan yang baru.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus Yulianto
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.
Foto: Republika/ Wihdan
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir mengatakan, Muhammadiyah mendukung sepenuhnya pembangunan Indonesia di bidang ekonomi dan di bidang-bidang lain. Tapi, ia menegaskan, semua pembangunan yang dilakukan tidak boleh bertentangan agama.

Dia mengingatkan, soal pembangunan ekonomi Muhammadiyah merupakan satu-satunya organisasi kemasyarakatan agama yang berdiri di garis depan dengan amal usahanya. Termasuk, amal-amal usaha ekonominya untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

"Tapi, pembangunan ekonomi tidak boleh bertentangan dengan nilai nilai agama, Pancasila dan kebudayaan luhur bangsa. Tidak boleh berdampak buruk ke masa depan bangsa, terutama menyangkut moral generasi bangsa," kata Haedar, Selasa (2/3).

Haedar menekankan, seharusnya pembangunan yang dilakukan terintegrasi dengan nilai-nilai agama, Pancasila dan kebudayaan luhur bangsa. Justru, itu yang menjadi tugas negara, termasuk pemerintah daerah, agar tidak gegabah mengatasnamakan pembangunan.

Sekali lagi, dia menegaskan, Muhammadiyah mendukung pembangunan ekonomi, investasi dan segala usaha untuk menyejahterakan dan memakmurkan rakyat. Tapi, manakala ada hal-hal terkait agama, Muhammadiyah akan menyampaikan aspirasi yang sejalan pandangan agama.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement