REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat potensi produksi beras di wilayah Ibu Kota Negara pada Januari hingga April 2021 mencapai 423,88 ton. Berdasarkan data dari BPS DKI Jakarta menunjukkan angka tersebut didapatkan dengan rincian nilai produksi padi yang dikonversikan menjadi beras pada Januari 2021 tercatat sebesar 38,49 ton beras, dan potensi produksi beras sepanjang Februari hingga April diperkirakan sebesar 385,39 ton beras.
"Dengan demikian, potensi produksi beras pada subround Januari-April 2021 diperkirakan mencapai 423,88 ton beras, atau mengalami penurunan sebesar 509 ton (54,58 persen) dibandingkan dengan produksi beras pada subround yang sama pada 2020 yang sebesar 933,20 ton," kata Kepala BPS DKI Jakarta Buyung Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Untuk 2020, BPS DKI mencatat produksi padi yang dikonversikan menjadi beras sepanjang Januari hingga Desember setara dengan 2.664,61 ton. Angka tersebut mengalami peningkatan sebesar 695 ton (35,26 persen) dibandingkan periode yang sama pada 2019 yang sebesar 1.970 ton.
Produksi beras tertinggi pada 2020 terjadi pada Agustus (seiring puncak produksi padi), yaitu sebesar 456,45 ton. Sementara pada 2019, produksi beras tertinggi terjadi pada Juli mencapai 633,51 ton.
Diketahui, produksi padi di Jakarta pada 2020 hingga 4.543,93 ton gabah kering giling (GKG), atau meningkat sekitar 1.184,62 ton (35,26 persen) dibandingkan 2019 mencapai 3.359,31 juta ton GKG, seiring dengan peningkatan luas panen.Berdasarkan hasil survei Kerangka Sampel Area (KSA) yang dilakukan oleh BPS pada 2020 luas panen padi di Jakarta sepanjang Januari hingga Desember sebesar 914,51 hektar, atau bertambah sekitar 291,92 hektar (46,89 persen) dibandingkan 2019 mencapai 622,59 hektar.
Pertambahan tersebut, tidak lepas dari pengaruh curah hujan yang tinggi pada semester kedua yang telah mempengaruhi masa panen pada 2019.Adapun potensi luas panen pada subround I (Januari-April) 2021 diperkirakan 203 hektar, luasan ini turun sekitar 244 hektar (54,54 persen) dibandingkan subround I 2020 yang sebesar 447 hektar.
BPS DKI Jakarta juga mencatat Kota Jakarta Utara merupakan kota dengan total produksi padi tertinggi pada 2020 sebesar 3.864,7 ton GKG, kemudian diikuti oleh Jakarta Barat dengan produksi 511,87 ton, dan Jakarta Timur sebesar 167,3 ton.