Senin 01 Mar 2021 18:55 WIB

Terus Meningkat, Lebih dari 718 Nakes Wafat Akibat Covid-19

Angka kematian nakes terbesar akibat covid-19 adalah dokter sebanyak 325 jiwa

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sejumlah tenaga kesehatan membawa peti berisi jenazah almarhum dokter Jhon Andi Zainal yang meninggal akibat COVID-19, di halaman RSUD Arifin Achmad, Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (24/9/2020). Sudah tiga tenaga kesehatan di Riau yang terdiri dari dua dokter dan seorang perawat, wafat karena terpapar COVID-19 saat menjalankan tugas.
Foto: Antara/FB Anggoro
Sejumlah tenaga kesehatan membawa peti berisi jenazah almarhum dokter Jhon Andi Zainal yang meninggal akibat COVID-19, di halaman RSUD Arifin Achmad, Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (24/9/2020). Sudah tiga tenaga kesehatan di Riau yang terdiri dari dua dokter dan seorang perawat, wafat karena terpapar COVID-19 saat menjalankan tugas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tenaga kesehatan (nakes) yang meninggal dunia akibat Covid-19 terus bertambah. Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat lebih dari 718 nakes tidak dapat tertolong akibat terpapar Covid-19 hingga per Ahad (28/2).

"Lebih dari 718 nakes gugur. Angka kematian tenaga medis ini terus meningkat," kata Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi saat konferensi virtual PB IDI, Senin (1/3) sore.

Ia memperinci nakes yang terbanyak meninggal dunia yaitu dokter yaitu sebanyak 325 jiwa. Menurut catatan IDI, jumlah dokter yang meninggal dunia meningkat kalau dibandingkan dengan gugurnya tenaga kesehatan profesi ini per 17 Januari 2021 yaitu sebanyak 278 orang.

Kemudian, dia melanjutkan, tenaga kesehatan lainnya yang tidak tertolong adalah 33 dokter gigi, 234 perawat per 15 Februari 2021, 106 bidan per 10 Februari 2021, 11 apoteker, dan 17 ahli teknologi laboratorium medis (ATLM)."Mudah-mudahan tidak ada lagi kematian nakes," ujarnya.

Ia menegaskan, peran dokter, dokter gigi, dan perawat krusial dalam penanganan Covid-19."Sehingga, pemerintah diharapkan tetap memberikan satu konsentrasi untuk perlindungan terhadap tenaga kesehatan," ujarnya.

Akhir Januari IDI pernah melaporkan bahwa 647 tenaga kesehatan meninggal dunia. Dari 647 tenaga kesehatan meninggal dunia, 289 di antaranya merupakan dokter. Sementara itu, 27 orang merupakan dokter gigi, 221 perawat, 84 bidan, 11 apoteker dan 15 tenaga laboratorium medik.

 

Adib menambahkan, para dokter yang wafat tersebut terdiri dari 161 dokter umum (empat guru besar), 123 dokter spesialis (12 guru besar), serta lima residen, yang keseluruhannya berasal dari 26 IDI Wilayah (provinsi) dan 116 IDI Cabang (kota/kabupaten). Ratusan tenaga kesehatan meninggal dunia akibat Covid-19 ini tersebar di 30 provinsi di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement