REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tenaga kesehatan (nakes) yang meninggal dunia akibat Covid-19 terus bertambah. Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat lebih dari 718 nakes tidak dapat tertolong akibat terpapar Covid-19 hingga per Ahad (28/2).
"Lebih dari 718 nakes gugur. Angka kematian tenaga medis ini terus meningkat," kata Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi saat konferensi virtual PB IDI, Senin (1/3) sore.
Ia memperinci nakes yang terbanyak meninggal dunia yaitu dokter yaitu sebanyak 325 jiwa. Menurut catatan IDI, jumlah dokter yang meninggal dunia meningkat kalau dibandingkan dengan gugurnya tenaga kesehatan profesi ini per 17 Januari 2021 yaitu sebanyak 278 orang.
Kemudian, dia melanjutkan, tenaga kesehatan lainnya yang tidak tertolong adalah 33 dokter gigi, 234 perawat per 15 Februari 2021, 106 bidan per 10 Februari 2021, 11 apoteker, dan 17 ahli teknologi laboratorium medis (ATLM)."Mudah-mudahan tidak ada lagi kematian nakes," ujarnya.
Ia menegaskan, peran dokter, dokter gigi, dan perawat krusial dalam penanganan Covid-19."Sehingga, pemerintah diharapkan tetap memberikan satu konsentrasi untuk perlindungan terhadap tenaga kesehatan," ujarnya.
Akhir Januari IDI pernah melaporkan bahwa 647 tenaga kesehatan meninggal dunia. Dari 647 tenaga kesehatan meninggal dunia, 289 di antaranya merupakan dokter. Sementara itu, 27 orang merupakan dokter gigi, 221 perawat, 84 bidan, 11 apoteker dan 15 tenaga laboratorium medik.
Adib menambahkan, para dokter yang wafat tersebut terdiri dari 161 dokter umum (empat guru besar), 123 dokter spesialis (12 guru besar), serta lima residen, yang keseluruhannya berasal dari 26 IDI Wilayah (provinsi) dan 116 IDI Cabang (kota/kabupaten). Ratusan tenaga kesehatan meninggal dunia akibat Covid-19 ini tersebar di 30 provinsi di Indonesia.