REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro mengingatkan pemerintah daerah agar menyiapkan penanganan bencana banjir di tengah cuaca ekstrim yang terjadi saat ini. Pemerintah berharap, penanganan bencana banjir baik dalam proses evakuasi dan di lokasi pengungsian sementara tak menambah angka kasus positif Covid-19.
“Pemerintah ingin memastikan kejadian risiko terjadinya penularan virus Covid-19 termasuk evakuasi korban banjir, pengungsian sementara, tidak menambah tingginya risiko penularan Covid-19,” kata Reisa saat konferensi pers.
Ia mengatakan, antisipasi terjadinya banjir pun juga perlu dilakukan. Salah satunya yakni dengan memastikan saluran air bersih dari sampah dan mengubah perilaku membuang sampah di sungai.
Antisipasi banjir ini dinilai sangat relevan dengan upaya pencegahan penularan Covid-19 karena tindakan tersebut juga terkait dengan upaya menjaga kesehatan dan keselamatan selama banjir.
“Selalu mencuci tangan menggunakan sabun dan air bersih sesering mungkin, minimal selama 20 detik. Tetap memakai masker pada saat berinteraksi dengan petugas, aparat RT RW atau (saat) dalam masa evakuasi atau pengungsian sementara. Dan tentunya tetap menjaga jarak aman,” ujarnya.
Satgas pun mengapresiasi langkah antisipasi penularan Covid-19 di lokasi pengungsian yang dilakukan oleh Gubernur dan BPBD Jawa Tengah serta Pemkot Pekalongan. Reisa mengatakan, Pemkot Pekalongan melakukan penyekatan ruang di lokasi pengungsian agar tak menjadi kluster baru penyebaran Covid-19.
Ia pun menegaskan, pandemi Covid-19 saat ini masih belum berakhir. Meskipun vaksinasi telah dimulai, namun masyarakat harus tetap menjaga disiplin dalam menjalankan prokes guna menekan kasus baru.