Kamis 25 Feb 2021 16:17 WIB

Pandemi Bisa Timbulkan Keletihan Sosial, Ini Bahayanya

Alih-alih semakin waspada, masyarakat mulai 'menerima' hidup di tengah pandemi.

Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan bisa menimbulkan keletihan sosial. (ilustrasi).
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan bisa menimbulkan keletihan sosial. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan bisa menimbulkan keletihan sosial. Hal tersebut dapat membuat masyarakat kurang responsif terhadap kampanye pemerintah.

"Keletihan sosial ini berbahaya karena masyarakat menjadi semakin skeptis terhadap kebijakan pemerintah, kurang responsif terhadap pesan yang disampaikan dalam kampanye publik, dan kurang peduli pada protokol kesehatan," kata Kepala Departemen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) Dr Ida Ruwaida, dalam keterangan persnya, Kamis (25/2).

Dalam acara diskusi mengenai keletihan sosial pada masa pandemi Covid-19, dia mengatakan, setelah beberapa fase pembatasan sosial, terlihat indikasi menurunnya kepedulian masyarakat, antara lain terhadap penerapan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Ida menyebut kerumunan di tempat hiburan, acara sosial, dan kegiatan politik merupakan penanda jelas dari kondisi keletihan sosial.

Alih-alih semakin waspada, menurut dia, masyarakat mulai 'menerima' hidup di tengah pandemi namun dengan perilaku yang tidak berbeda dengan sebelum pandemi.  Dia menyebut, kondisi ini adalah fenomena global yang terjadi di hampir semua belahan dunia.

"Contoh di Amerika Serikat, survei Gallup pada awal 2021 menunjukkan semakin sedikit orang yang mewaspadai virus ini," kata Ida.

Dia mengatakan, pendekatan baru yang bersifat multidisiplin diperlukan untuk memecahkan masalah tersebut. Ahli dan praktisi di bidang sosiologi, kesehatan masyarakat, komunikasi, dan pemerintahan mesti dilibatkan dalam upaya menemukan solusi untuk meningkatkan efektivitas pengendalian penularan Covid-19.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement