REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Juru Bicara Pusat Data dan Informasi (Pusdatina) COVID-19 Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Moh. Haris Kariming menyatakan7.947 pasien COVID-19 dinyatakan telah sembuh sampai Rabu ini, setelah ada penambahan 42.
"Hari ini 42 pasien dinyatakan sembuh, sehingga secara kumulatif total pasien COVID-19 yang sembuh di Sulteng berjumlah 7.947 orang setelah menjalani karantina secara mandiri maupun di pusat pelayanan kesehatan milik pemerintah daerah setempat," katanya di Kota Palu, Rabu malam.
Ia menerangkan 42 pasien tersebut berada di sejumlah daerah, antara lain 22 orang di Kota Palu, 15 orang di Kabupaten Donggala, dua orang di Banggai Kepulauan (Bangkep), dua orang di Poso dan satu orang di Sigi. Mereka yang sudah sembuh itu telah diizinkan pulang, namun harus menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan dan penyebaran COVID-19 agar tidak kembali terpapar.
"Sementara itu 65 orang terkonfirmasi positif COVID-19 hari ini, antara lain 12 orang di Palu, 38 orang di Poso, tujuh orang di Parigi Moutong (Parimo), satu orang di Tojo Una-Una (Touna), Sigi dan Morowali, lima orang di Banggai," ujarnya.
Sehingga secara kumulatif total pasien terkonfirmasi COVID-19 sampai saat ini berjumlah 9.814 orang. Haris juga menyatakan satu pasien COVID-19 di Kota Palu dinyatakan meninggal dunia hari ini ketika menjalani perawatan sehingga total pasien COVID-19 yang meninggal dunia 249 orang.
"Sebanyak 1.618 pasien COVID-19 saat ini menjalani karantina secara mandiri maupun di pusat pelayanan kesehatan milik pemerintah daerah setempat. Mari kita doakan agar mereka semua dapat sembuh," ujarnya.
Baca juga : Isu Kudeta Demokrat, SBY: Pelibatan Moeldoko Nyata Sekali
Ia meminta masyarakat mendukung tim pengawas dinas kesehatan kabupaten dan kota di Sulteng yang melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif COVID-19.Selain itu, warga harus menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan dan penyebaran COVID-19.
"Pencegahan yakni dengan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak serta menjauhi kerumunan. Langkah tersebut sangat penting dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan COVID-19 di Sulteng," katanya