Rabu 24 Feb 2021 20:07 WIB

SBY: Ingat Suara Rakyat, Suara Tuhan

SBY menegaskan partainya tetap berada di luar pemerintahan.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Bayu Hermawan
Tangkapan layar video Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menanggapi adanya gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat.
Foto: Tangkapan Layar
Tangkapan layar video Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menanggapi adanya gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan bahwa partainya tegas untuk tetap di luar pemerintahan. Meski diakuinya, partainya sulit mengimbangi kekuatan politik dari partai koalisi pemerintahan Joko Widodo.

"Kita tidak mungkin mengimbanginya, beberapa kali kita kalah. Termasuk dalam perjuangan di parlemen atau di DPR RI, seolah perjuangan kita selalu kandas dan tidak ada harapan," ujar SBY dalam sebuah video yang dirilisnya, Rabu (24/2).

Baca Juga

Situasi seperti ini, menurut SBY seakan tak ada harapan bagi Demokrat sebagai partai di luar pemerintahan Jokowi. Namun, SBY menegaskan bahwa dirinya tetap bangga kepada pengurus, kader, dan pendukung partainya.

"Karena saudara-saudara para kader Demokrat tidak pernah menyerah, tidak patah semangat, dan tidak pernah surut memperjuangkan aspirasi rakyat," kata SBY.

Demokrat di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), tegas SBY, semakin tegar dalam memperjuangkan aspirasi rakyat. Prioritas partai berlambang bintang mercy itu adalah untuk mengemban amanah dan harapan rakyat.

"Menjadi partai politik tempat rakyat menitipkan aspirasi dan harapan-harapannya, ingat suara rakyat, suara tuhan. Bagi Demokrat, suara rakyat adalah perjuangan Demokrat," kata SBY.

Koalisi Demokrat saat ini adalah rakyat. Sehingga kekuasaan manapun disebutnya tak dapat membeli partainya, termasuk ketika adanya gerakan untuk mengambil alih kepemimpinan Demokrat.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement