Rabu 24 Feb 2021 18:46 WIB

Perbaikan, Positivity Rate Turun Meski Kapasitas Tes Naik

Positivity rate Covid-19 harian di Indonesia terus mengalami penurunan.

Pedagang menunjukkan kartu vaksinasi Covid-19 usai disuntik vaksin Covid-19 Sinovac di Pasar Melong, Kota Cimahi, Rabu (24/2). Sedikitnya 95 pedagang Pasar Melong menerima vaksin Covid-19 Sinovac dosis pertama pada pelaksanaan vaksinasi tahap kedua di Jawa Barat yang ditujukan bagi lansia dan petugas publik seperti aparatur sipil negara (ASN), anggota TNI dan Polri, pedagang pasar, pekerja seni, pekerja pariwisata dan sejenisnya. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Pedagang menunjukkan kartu vaksinasi Covid-19 usai disuntik vaksin Covid-19 Sinovac di Pasar Melong, Kota Cimahi, Rabu (24/2). Sedikitnya 95 pedagang Pasar Melong menerima vaksin Covid-19 Sinovac dosis pertama pada pelaksanaan vaksinasi tahap kedua di Jawa Barat yang ditujukan bagi lansia dan petugas publik seperti aparatur sipil negara (ASN), anggota TNI dan Polri, pedagang pasar, pekerja seni, pekerja pariwisata dan sejenisnya. Foto: Abdan Syakura/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Sapto Andika Candra, Rr Laeny Sulistyawati

Ada perbaikan yang terlihat dalam pengendalian Covid-19 di Indonesia. Tingkat positif atau positivity rate Covid-19 harian terus mengalami penurunan. Dalam dua hari terakhir, angkanya di bawah 20 persen. Bahkan pada Rabu (24/2) ini, positivity rate dilaporkan 14,35 persen. Angka ini terendah sejak awal Desember 2020 lalu.

Baca Juga

Penambahan kasus positif baru juga kembali turun. Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan ada 7.533 kasus baru dalam 24 jam terakhir. Kendati masih terbilang tinggi, namun sudah tiga pekan ini angka penambahan kasus tidak pernah lebih tinggi dari 12 ribu per kasus. Itu pun penambahan kasus di rentang 6.000-8.000 per hari kembali jamak dilaporkan.

Turunnya positivity rate harian dan turunnya angka penambahan kasus baru juga sejalan dengan peningkatan kapasitas testing. Dalam satu hari terakhir tercatat ada 73.014 spesimen yang diperiksa dan 52.476 orang diperiksa. Angka ini tertinggi dalam lima hari terakhir.

Pada penambahan kasus hari ini, Jawa Barat menjadi provinsi yang menyumbang angka tertinggi yakni 2.191 orang. Posisi kedua ditempati Jawa Tengah degan 1.262 kasus.

Sementara DKI Jakarta yang biasanya memuncaki peringkat, hari ini berada di peringkat ketiga dengan 782 kasus baru. Menyusul kemudian ada Jawa Timur dengan 580 kasus baru dan Kalimantan Timur dengan 423 kasus.

Selain itu, Satgas juga melaporkan adanya penambahan jumlah pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh sebanyak 7.735 orang dalam 24 jam terakhir. Angka kumulatif pasien sembuh sampai hari ini mencapai 1.112.725 orang.

Sementara itu angka kematian juga meningkat. Dalam satu hari terakhir tercatat ada 240 angka kematian baru akibat Covid-19. Jumlah keseluruhan pasien yang meninggal dunia dengan status positif Covid-19 sampai saat ini mencapai 35.254 orang. 

 

 

 

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mencatat program pembatasan mobilitas masyarakat yang berturut-turut diberlakukan yaitu pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) jilid 1, PPKM tahap II, dan PPKM mikro yang kini tengah diberlakukan perlahan bisa menurunkan kasus aktif Covid-19 di Jawa-Bali. Ini terlihat dari jumlah kasus aktif yang terus berkurang hingga keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) di rumah sakit tujuh provinsi Jawa-Bali yang menerapkan PPKM kini tidak ada di atas 70 persen.

Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19 Dewi Nur Aisyah menjelaskan, setelah PPKM tahap 1, tahap 2 dilakukan, hingga PPKM mikro yang sedang berjalan perlaha membuat kurva kasus aktif mulai turun. Memang di akhir PPKM tahap 1 pada 25 Januari 2021 kemarin terjadi peningkatan kasus aktif semula 122 ribu menjadi 161 ribu. Artinya, ia mengakui masih ada peningkatan sekitar 38.763 kasus dalam waktu dua pekan.

"Kemudian, PPKM tahap 1 dilanjutkan ke PPKM tahap II, jumlah kasusnya menjadi 171 ribu per 8 Februari 2021 tetapi persentasenya sudah mulai turun," katanya saat berbicara di konferensi virtual BNPB bertema "Covid-19 dalam Angka: Evaluasi PPKM enam pekan dan Progress PPKM Mikro di Tujuh Provinsi Jawa dan Bali", Rabu (24/2).

Artinya, dia melanjutkan, banyak pasien yang sembuh meski masih ada penambahan kasus. Jika dua pekan lalu kasus aktif bertambah sebanyak 38 ribu, kemudian PPKM dilanjutkan di tahap selanjutnya dan hasilnya hanya menambah 9.500 kasus.

Satgas juga mencatat PPKM mikro yang kembali dijalankan sejak 9 Februari sampai 22 Februari membuat jumlah kasus aktif sebanyak 171 ribu turun menjadi 157 ribu. Jadi, ada penurunan sekitar 14 ribuan kasus aktif.

"Ini bisa dilihat progresnya. Kemudian persentase kasus aktif sebelum PPKM sebanyak 14 persen namun sekarang 12,19 persen," ujarnya.

Ia menambahkan, PPKM yang dijalankan enam pekan terakhir membuat empat dari tujuh provinsi ini berhasil menurunkan persentase kasus aktif yaitu DKI Jakarta, Banten, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Kasus aktif di empat provinsi ini berkurang sejak akhir PPKM tahap II.

"Bahkan, PPKM yang diterapkan di Jawa-Bali berkontribusi dalam kasus Covid-19 nasional," katanya.

Tak hanya mengurangi kasus aktif, Dewi menambahkan, PPKM juga telah menurunkan BOR di tujuh provinsi. Pihaknya mencatat dari tujuh provinsi di Jawa-Bali yang menerapkan PPKM, empat diantaranya memiliki BOR antara 50 persen hingga 69,9 persen, kemudian BOR di tiga provinsi yang menerapkan PPKM dibawah 50 persen.

 

photo
Kasus Covid-19 menurun akibat testing anjlok - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement