Selasa 23 Feb 2021 21:09 WIB

Survei: Partai Golkar Paling Mendukung Program Jokowi-Ma'ruf

Tren suara Golkar meningkat dibanding hasil Pemilu 2019 lalu.

 Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian Tahun 2021 di istana Negara, Jakarta, Senin, (11/1).
Foto: Kementerian Pertanian
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian Tahun 2021 di istana Negara, Jakarta, Senin, (11/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG—Hasil survei lembaga Timur Barat Riset Center (TBRC) menemukan Partai Golkar dinilai responden sebagai parpol yang paling mendukung kebijakan Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Berdasarkan survei yang digelar pada 26 Januari-10 Februari 2021 ini, sebesar 92,8 persen dari 1.985 responden memilih Golkar sebagai partai paling mendukung program Jokowi di legislatif.

Koordinator survei TBRC Johanes Romeo mengaku, dalam surveinya soal parpol di DPR yang paling mendukung Jokowi-Ma'ruf. Responden dipersilakan menyebutkan lebih dari satu parpol. “Jawaban 1.985 responden, parpol Golkar merupakan parpol yang paling mendukung program-program pemerintah Jokowi-Ma'ruf Amin di legislatif dengan 92,8 persen, disusul PDI Perjuangan dengan tingkat dukungan 89,2 persen,” ujar Romeo dalam keterangan, Selasa (23/2).

Setelah Golkar dan PDIP, urutan ketiga parpol paling mendukung Jokowi adalah Nasdem dengan 79,20 persen, PKB 78,8 persen, PPP sebanyak 60,2 persen. Selanjutnya, Gerindra 50,20 persen, PAN 30,2 persen, Demokrat 18,50 persen, dan PKS 15,2 persen. Survei juga mendapati partai berlambang pohon beringin itu dianggap masyarakat paling bekerja keras dan konsisten membantu pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Terutama untuk memulihkan perekonomian akibat pandemi Covid-19.

Romeo menambahkan, kader Golkar dianggap masyarakat paling aktif dalam penanganan Covid-19 dan membantu masyarakat dengan program-program partai. Hal ini membuat tren suara partai yang saat ini dipimpin Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto ini naik dibandingkan hasil Pemilu 2019 lalu. Pada Pemilu 2019 lalu, Golkar berhasil meraih 17.229.789 suara atau 12,31 persen.

“Golkar memiliki tingkat eterpilihan sebesar 14,2 persen, trennya naik dibandingkan hasil Pemilu 2019,” ujar Romeo. Dari sisi keterpilihan ini, keterpilihan PDIP sebagai partai pemenang Pemilu 2019 justru menurun. Pada pemilu lalu, PDIP berhasil meraup 27.503.961 suara atau 19,33 persen. Namun, dalam survei TRBC kali ini, PDIP hanya memiliki tingkat keterpilihan 14,4 persen. “Ini akibat kadernya (Juliari Batubara) yang tertangkap KPK,” ujar Romeo.

Keterpilihan merosot juga dialami Partai Gerindra yang hanya meraih 7,9 persen suara dan berada di urutan keempat di bawah Demokrat. Romeo menilai merosotnya suara keterpilihan Gerindra akibat kadernya di eksekutif tertangkap KPK dan tidak adanya permintaan maaf langsung dari Prabowo (Ketua Umum Partai Gerindra) ketika kadernya tertangkap,” tegasnya.

Pemulihan ekonomi

Selain itu, survei TBRC juga fokus meneliti pendapat responden terkait pandemi Covid-19 yang saat ini masih melanda Indonesia. Sebanyak 82,8 persen masyarakat percaya tim ekonomi Jokowi-Ma'ruf akan berhasil memulihkan perekonomian nasional. “Hanya 15,8 persen responden yang pesimistis ekonomi akan pulih di tahun 2021, dan 1,4 persen lainnya tidak menjawab,” tutur Romeo.

Survei TBRC dilakukan pada 26 Januari-10 Februari 2021 dengan melibatkan 1.985 responden dari 34 provinsi di Indonesia. Survei ini menggunakan metode teknik pusposive sampling. Margin of error sekitar 2,2 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement