Senin 22 Feb 2021 21:40 WIB

Masyarakat Diajak Terapkan Ekonomi Sirkular

Dengan ekonomi sirkular, sumber daya dan produk digunakan dalam siklus lebih panjang.

Perajin menata produk kerajinan daur ulang kertas (ilustrasi). Masyarakat diajak meningkatkan kesadaran bersama mengenai sampah dan menerapkan prinsip ekonomi sirkular (circulareconomy).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Perajin menata produk kerajinan daur ulang kertas (ilustrasi). Masyarakat diajak meningkatkan kesadaran bersama mengenai sampah dan menerapkan prinsip ekonomi sirkular (circulareconomy).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar RI untuk Inggris Desra Percaya mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran bersama mengenai sampah dan menerapkan prinsip ekonomi sirkular (circulareconomy). Hal ini demi menuju Indonesia Bebas Sampah 2025.

Dalam sebuah webinar peringatan Hari Sampah Nasional 2021 yang digelar Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London pada Ahad (21/2), Desra menyebut, penguatan manajemen pengolahan sampah diperlukan untuk mendorong ekonomi berkelanjutan.

Baca Juga

"Implementasi ekonomi sirkular dan adopsi program waste to energy perlu diterapkan," kata Desra, seperti dikutip dari keterangan KBRI London yang diterima di Jakarta, Senin (22/2).

Dengan ekonomi sirkular, sumber daya dan produk akan digunakan dalam siklus yang lebih panjang. Suatu produk tak sekadar dipakai lalu dibuang, melainkan diproses kembali menjadi sumber daya atau produk daur ulang sebagai upaya meminimalisasi sampah.

M Bijaksana Junerosano, Direktur Eksekutif Waste4Change, perusahaan pengelolaan sampah, pada webinar yang sama, menekankan pentingnya bagi masyarakat untuk beralih dari ekonomi linier tradisional menjadi ekonomi sirkular.

Ia mengajak masyarakat mengubah pola pikir untuk menghindari proses ekonomi linier dengan pola beli-pakai-buang menjadi pola pikir ke arah ekonomi sirkular, yaitu reduce-reuse-recycle-dispose. Ini dalam upaya mengurangi kerusakan lingkungan dan mendorong ekonomi hijau.

"Bagi rumah tangga, pengelolaan sampah dapat mulai dilakukan dengan cara 3 AH, yaitu cegah, pilah, dan olah," ujar Bijaksana.

Proses pemanfaatan sampah dengan recycle dan upcycle juga patut dilakukan untuk mengurangi volume sampah. Recycle atau daur ulang, merupakan upaya menggunakan kembali sampah setelah melalui proses tertentu. 

Upcycle termasuk dalam bagian daur ulang sampah. Namun, menjadikan produknya mempunyai nilai tambah.

Selain proses pertama di rumah tangga, Waste4Change juga mendorong pembangunan sistem tata kelola ekonomi sirkular di Indonesia. Termasuk penegakan hukum dan kebijakan yang tepat, sistem kemitraan antar pihak yang jelas, dan paling krusial adalah mekanisme pembiayaan yang berkeadilan.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement