Hingga kini, dia melanjutkan, pengawasan tetap dilakukan Kemendes PDTT. Ia kenyebutkan kurang lebih ada 10.300 pendamping di enam provinsi yang mendampingi masyarakat desa selama pelaksanaan PPKM mikro. Kemudian para pendamping inilah yang mendapatkan laporan berjenjang dari tingkat tukun tetangga (RT) hingga desa.
"Pelaporan dari pendamping dilaporkan berjenjang ke Kemendes. Kemudian kami melaporkan pengolahan dan analisanya di pusat data informasi Kemendes dengan berkomunikasi dengan Satuan Tugas di provinsi," ujarnya.
Terkait angka Covid-19 usai PPKM mikro diterapkan, ia mengakui masih ada penambahan yaitu total sekitar 36 ribu per 21 Februari. Kendati demikian, Rosyidah mengaku penanganan kesehatan telah dilakukan sesuai dengan protokol yang ada.
"Posko di desa selalu berkoordinasi dengan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) setempat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut, karena untuk penanganan ini harus melibatkan tenaga kesehatan yang ada," ujarnya.