REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengungkapkan seluruh jajarannya siaga banjir dan proses evakuasi warga menjadi prioritas utama dalam penanganan banjir di wilayah DKI Jakarta. Hingga kini, kata dia, Polda Metro Jaya telah mendeteksi sebanyak 22 titik lokasi banjir itu, tersebar di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
"Sebagai antisipasi, Polda Metro Jaya telah mengerahkan sebanyak 1.480 personel untuk penanganan banjir di wilayahnya masing-masing," kata Argo dalam keterangannya di Jakarta, Ahad (21/2).
Menurut Argo, Polri juga mengerahkan sejumlah peralatan yang digunakan untuk mengevakuasi warga terdiri dari 12 perahu karet, delapan perahu rakitan, lima perahu fiber, 10 kano, 74 dayung, 350 pelampung, dan 500 jas hujan. "Hambatan untuk melakukan evakuasi warga yang terdampak banjir, salah satunya motor tempel yang dimiliki oleh Sat Brimobda dan Dit Polair hanya ukuran 15 PK dan 25 PK, sehingga akan mengalami kesulitan apabila menghadapi arus air yang deras. Contohnya di Aspol Pondok Karya dan Kelurahan Ciledug (Perumahan Ciledug Indah), Tangerang," kata Argo.
Sebelumnya, sejumlah anggota Polri berjibaku mengevakuasi korban banjir di Jakarta dengan menyusuri satu per satu rumah warga yang teredam banjir sejak Sabtu (20/2) hingga Ahad (21/2). Salah satunya Kapolsek Cilandak, Jakarta Selatan AKP Iskandarsyah. Dalam tayangan video berdurasi 40 detik, tampak Iskandarsyah mengevakuasi warga dari rumahnya dengan cara digendong.
Aksi heroik lainnya, yakni Kapolsek Kembangan, Jakarta Barat, Kompol Khoiri. Bersama anggotanya, ia mengevakuasi seorang warga yang terjebak banjir dengan gerobak di Puri Kembangan.
Ruas jalan di Puri Indah, Jakarta Barat tak luput dari genangan banjir. Ketinggian air mencapai 50 sentimeter dan membuat pengendara sulit melewati jalan tersebut.