REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Kependudukan Dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) sedang melakukan pendataan warga yang terdampak banjir di wilayah Jabodetabek. Direktur Jenderal Dukcapil Zudan Arif Fakrullah mengatakan pendataan dilakukan sebelum menerjunkan tim Dukcapil tanggap bencana. "Iya benar, ini sedang pendataan by sistem berbasis wilayah," kata Zudan melalui singkatnya, Ahad (21/2).
Zudan mengatakan Tim Dukcapil tanggap bencana merupakan tim yang bertugas mengganti dokumen kependudukan yang hilang atau rusak bagi warga terdampak bencana seperti banjir dan lainnya. Sebelumnya, tim ini telah diterjunkan di sejumlah wilayah yang terdampak bencana seperti banjir Kalimatan Selatan, Majene, banjir Semarang, Pekalongan dan wilayah di Jawa Timur.
Namun, untuk Jabodetabek, Zudan mengatakan, tim diterjunkan menunggu banjir surut terlebih dahulu. Zudan memprediksi nantinya diperlukan banyak tim untuk mendata dokumen warga yang terdampak banjir.
"(Banjir Jabodetabek) ini kayaknya perlu banyak tim. Karena saya lihat agak luas cakupannya. Ada di wilayah Tangerang, Bekasi dan Jakarta," kata Zudan.
Sebelumnya, Ditjen Dukcapil telag menerjunkan 4 tim Dukcapil tanggap bencana untuk mengganti dokumen kependudukan yang hilang atau rusak bagi warga terdampak bencana banjir di Kota Semarang, Kabupaten Demak, Kota Pekalongan dan Kabupaten Nganjuk.
Tim tanggap bencana Dukcapil sebelumnya juga diturunkan sebulan penuh masing-masing 4 tim ke daerah bencana banjir di Kalimantan Selatan dan korban bencana gempa bumi di Majene Sulawesi Barat.