Oleh : Elba Damhuri, Kepala Republika Online
Laju bank digital yang pesat dengan berbagai kolaborasi dan sinerginya membangun eksosistem dapat dilihat dari transaksi pada 2020.
BI mencatat sepanjang tahun 2020 transaksi nontunai mengalami peningkatan seiring dengan perkembangan digitalisasi. Adapun, nilai transaksi digital banking mencapai Rp 2.774,5 triliun atau meningkat 13,91% secara tahunan (year on year/yoy).
Gubernur BI Perry Warjiyo pun menyambut antusias naiknya transaksi digital ini. Menurut Perry, transaksi ekonomi dan keuangan digital terus tumbuh sejalan dengan penggunaan platform e-commerce dan instrumen digital di masa pandemi serta kuatnya preferensi dan akseptasi masyarakat akan transaksi digital.
Volume transaksi digital banking pada Desember 2020 mencapai 513,7 juta transaksi, atau tumbuh 41,53% (yoy) dan nilai transaksi digital banking sebesar Rp 2.774,5 triliun.
Bank Indonesia memperkirakan tren digitalisasi akan terus berkembang pesat didukung dengan perluasan ekosistem ekonomi dan keuangan digital yang semakin inklusif.
Peran BI dalam perkembangan digital ini untuk mengakselerasi kebijakan digitalisasi sistem pembayaran dalam pembentukan ekosistem ekonomi dan keuangan digital yang inklusif dan efisien. Juga, untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional.
OJK Menjawab Tantangan Transformasi Digital
Melihat kondisi ini, OJK pun mencoba bergerak dinamis menyambut datangnya era bank digital di mana Indonesia punya potensi dan pasar yang besar --bahkan terbesar di Asia Tenggara.
OJK belum lama ini...