REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiga orang yang pernah menjadi orang nomor dua di PDI Perjuangan (PDIP) sejak tahun 2005 hingga saat ini, memberikan testimoni tentang politik hijau yang mencintai lingkungan di partai berlambang kepala banteng itu.
Mereka adalah Pramono Anung Wibowo yang menjabat sekretaris jenderal DPP PDIP dari tahun 2005 sampai 2010, lalu Tjahjo Kumolo (2010-2015), dan Hasto Kristiyanto (2015-sekarang). Ketiganya mengakui bahwa Ketua Umum Megawati Soekarnoputri lah yang menjadi kunci, yang selalu berbicara mengenai politik hijau yang bertujuan menjaga lingkungan alam dan lingkungan hidup Indonesia.
Pram-Tjahjo-Hasto berbicara dalam diskusi virtual bertajuk Politik Hijau PDI Perjuangan pada Sabtu (20/2). Acara ditayangkan secara langsung dari youtube resmi @pdiperjuangan dan akun facebook @pdiperjuangan.
"Jadi jarang sekali seorang tokoh sekaligus ketua umum partai kemudian pernah menjadi presiden, menjadi wakil presiden, yang begitu cinta akan tanaman dan cinta akan alam dan lingkungannya. Saya masih ingat ketika partai-partai belum ada namanya Badan Penanggulangan Bencana, Ibu Mega-lah yang pertama kali, mencanangkan, membentuk Baguna. Baru setelah itu partai lain mengikuti," kata Pramono Anung.
Dari pengalamannya bersama Megawati, Pram mengaku kecintaan pada lingkungan itu tampaknya karena Megawati ditempa langsung oleh ayahandanya, Bung Karno. Sikap cinta lingkungan itulah yang diterjemahkan dalam Politik Hijau di PDIP.