Sabtu 20 Feb 2021 11:19 WIB

Siapa Sebenarnya GAR-ITB?

GAR menuduh Din atas dugaan pelanggaran ASN dan perilaku dengan tuduhan radikalisme.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Agus Yulianto
Din Syamsudin
Foto:

Latar belakang laporan itu, karena Din Syamsuddin sampai saat ini secara resmi masih menjabat anggota Majelis Wali Amanat (MWA) ITB. Padahal, menurut Shinta, Din telah melanggar aturan yang mengikatnya sebagai ASN.

Aturan yang diduga dilanggar Din versi Shinta ialah Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 77 Tahun 2019 dan Surat Keputusan Bersama (SKB) yang diteken 11 kementerian dan lembaga tentang anti radikalisme di kalangan ASN.

"MWA punya aturan-aturannya, dan beliau juga sebagai ASN terikat aturan ASN. Kami melaporkan beliau ke KASN karena banyak tindakan beliau yang sudah keluar dari aturan," tegas Shinta.

Shinta menampik, GAR-ITB menciptakan kegaduhan baru di masyarakat. Dia hanya ingin melaporkan Din Syamsuddin ke KASN karena menilai tindakan Din melanggar aturan ASN. Dia mengklaim, laporannya berdasarkan bukti valid. 

"Dan laporan itu sudah sejak 28 Oktober 2020, jadi sudah 4 bulan lalu. Dan nggak ada ribut-ribut," ujar Shinta. 

Ribut-ribut baru terjadi belakangan setelah laporan tersebut ditangani oleh Satgas Antiradikalisme SKB 11 Menteri dan juga oleh Kemenag. "Kenapa ditangani oleh mereka? Ya tanya sama yang berwenang lah. Karena itu khan mekanisme di dalam KASN / KemenpanRB. Bukan GAR yang menentukan laporan ini harus diputuskan oleh siapa," ujar Shinta.

Di sisi lain, Shinta tak setuju bila GAR-ITB disebut merusak citra ITB. Dia merasa, tindakannya masih didukung para alumni ITB. Dia ingin, dugaan pelanggaran oleh Din ditindak serius agar tak menjadi preseden di kemudian hari.

"GAR melaporkan Pak Din S urusan pribadi beliau sebagai ASN. Itu ranah administrasi. Bukan ranah pidana. Dan tidak ada sangkut paut dengan Muhammadiyah," lanjut Shinta.

"GAR melaporkan Din S ke KASN sebagai bentuk partisipasi warga negara yang peduli pada penegakan aturan. Kenapa harus minta maaf?" kata Shinta saat ditanya apakah berencana menemui atau meminta maaf pada Din Syamsuddin.

 

Hingga saat ini, Shinta menyebut laporan terhadap Din Syamsuddin masih berada di tangan Satgas Antiradikalisme dan Kemenag. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement