Kamis 18 Feb 2021 19:21 WIB

Tes Covid-19 Turun Drastis, Positivity Rate Tembus 40 Persen

Anjloknya kapasitas testing mematahkan rekor ketercapaian target WHO selama 5 minggu.

Petugas kesehatan memasukkan sampel lendir kedalam wadahnya usai melakukan tes usap Antigen COVID-19 secara acak terhadap salah seorang pengunjung, di Pasar Dasan Agung, Mataram, NTB, Senin (8/2/2021). Tim Satgas COVID-19 Kota Mataram menyiapkan sekitar 1.100 reagen untuk kegiatan swab test (tes usap) Antigen COVID-19 terhadap masyarakat secara masal dengan pengambilan sampel acak baik di perkantoran maupun fasilitas publik sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19 melalui praktik 3T (tracing, testing, treatment).
Foto:

Kapasitas pemeriksaan Covid-19 di Indonesia memang mengalami penurunan belakangan ini. Jumlah spesimen yang diperiksa dalam sepekan, 8-14 Februari 2021, dilaporkan sebanyak 376.039 spesimen. Angka ini turun dibanding capaian testing pada pekan sebelumnya, 1-7 Februari 2021 sebanyak 446.420 spesimen. 

Bahkan pada Senin (15/2), tercatat rekor pemeriksaan terendah selama lebih tiga bulan terakhir dengan 'hanya' 26.378 spesimen. Sedangkan pada hari ini, Selasa (16/2), angkanya tidak banyak berubah dengan 28.167 spesimen diperiksa. 

 

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan, terdapat berbagai faktor di balik penurunan jumlah kumulatif testing Covid-19 terutama dalam 3-4 hari belakangan. Khusus penurunan testing yang terjadi pada pekan lalu, Wiku beralasan libur Imlek menjadi penyebabnya. 

 

"Salah satu penyebab utamanya adalah libur panjang sehingga banyak laboratorium swasta yang tidak operasi," kata Wiku dalam keterangan pers, Selasa (16/2). 

 

Merespons anjloknya kapasitas testing ini, Wiku menambahkan, Kementerian Kesehatan dan Satgas Penanganan Covid-19 menggencarkan metode screening dengan swab test antigen secara nasional di lebih dari 10 ribu puskesmas. Swab test antigen memang tidak bisa dijadikan alat diagnosis Covid-19, namun bisa diandalkan untuk skrining. 

 

"Kemkes juga terus menganalisis kemungkinan faktor lain dan kami imbau masyarakat bisa memantau bersama data yang telah dipublikasikan. Meski demikian, kita harus tetap fokus menurunkan angka positivity rate yang masih tinggi," kata Wiku.

 

Terkait angka positif atau positivity rate Covid-19 harian, pada Kamis (18/2) bahkan kembali pecah rekor. Pada hari ini dilaporkan angka positivity rate harian sebesar 40,07 persen, tertinggi sepanjang pandemi Covid-19 melanda Indonesia sejak Maret 2020 lalu. Angka ini menggambarkan bahwa setiap 2 dari 5 orang yang diperiksa dalam 24 jam terakhir, dikonfirmasi positif Covid-19.

Adapun, jumlah kasus baru Covid-19 pada hari ini sebanyak 9.039 orang. Angka ini juga cukup memberi peringatan bahwa tren Covid-19 mulai naik lagi.

Jumlah kasus baru harian tercatat selalu di atas 9.000 orang per hari sejak awal pekan ini. Padahal sepanjang pekan lalu, rata-rata penambahan kasus harian di kisaran 6.000-8.000 orang per hari.

Dari penambahan kasus hari ini, Jawa Barat menduduki peringkat pertama dengan 4.420 kasus baru. Angka ini sekaligus menjadi rekor tertinggi bagi provinsi ini. Sementara DKI Jakarta yang biasanya bertengger di posisi puncak, hari ini duduk di peringkat kelima dengan 373 kasus baru.

Peringkat kedua sampai keempat, berurutan adalah Jawa Tengah dengan 676 kasus, Jawa Timur dengan 559 kasus, dan Kalimantan Timur dengan 518 kasus baru.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement