Kamis 18 Feb 2021 13:12 WIB

Kemensos Segera Bangun Rusunawa Bagi Pemulung di DKI

Rusunawa akan dibangun dua blok dengan masing-masing 100 kamar.

Ilustrasi rusunawa. Kementerian Sosial (Kemensos) RI bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) segera membangun rusunawa bagi para pemulung di wilayah Bekasi dan Jakarta.
Foto: Antara/Adeng Bustami
Ilustrasi rusunawa. Kementerian Sosial (Kemensos) RI bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) segera membangun rusunawa bagi para pemulung di wilayah Bekasi dan Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Sosial (Kemensos) RI bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) segera membangun rusunawa bagi para pemulung di wilayah Bekasi dan Jakarta. Rusunawa akan dibangun dua blok dengan masing-masing 100 unit kamar.

"Kementerian PUPR sudah menyanggupi dan akan membangun dua blok rusunawa di Bekasi dan Jakarta," kata Menteri Sosial Tri Rismaharini saat peresmian sentra kreasi atensi dan peninjauan lokasi rencana pembangunan rusunawa bagi eks pemulung dan tunawisma di Balai Karya Pangudi Luhur yang dipantau di Jakarta, Kamis (18/2).

Pembangunan tersebut dilatarbelakangi pendapatan para pemulung yang tidak mencukupi untuk menyewa rumah kos di ibu kota. Eks Wali Kota Surabaya tersebut mengaku mendatangi sejumlah pemulung dan menanyakan rata-rata pemasukan mereka per hari, yakni sekitar Rp 30 ribu.

"Saya wawancara mereka, rata-rata pemasukannya per bulan hanya Rp 450 ribu," kata Risma, panggilan akrabnya.

Dengan jumlah pendapatan tersebut, para pemulung tidak mungkin menyewa rumah kos karena hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok saja. Ia berharap jika rusunawa tersebut sudah selesai dibangun, dapat membantu para pemulung menghemat pengeluaran biaya sewa tempat tinggal.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Surabaya dua periode tersebut mengatakan Kemensos juga memberdayakan para istri pemulung, pemulung perempuan serta korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) untuk menghasilkan berbagai usaha kuliner. Sehingga bisa meningkatkan taraf perekonomian mereka.

"Mereka kita latih dan ajarkan yang dibantu Surabaya Hotel School," ujarnya.

Para istri pemulung, pemulung perempuan hingga perempuan korban KDRT dilatih agar memiliki keterampilan di bidang kuliner. Setelah mendapatkan pelatihan, diharapkan mereka bisa mandiri atau berdikari serta bisa meningkatkan taraf hidup yang jauh lebih baik dari sebelumnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement