Rabu 17 Feb 2021 21:16 WIB

Riau Bersiap Laksanakan Vaksinasi Tahap Kedua

Vaksinasi tahap pertama telah kini sudah mencapai 66 persen.

Vaksin (ilustrasi)
Foto: AP Photo/LM Otero
Vaksin (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Pemerintah Provinsi Riau bersiap untuk melaksanakan vaksinasi COVID-19 tahap kedua. Pelaksanaan vaksinasi tahap kedua dijadwalkan berlangsung pada bulan Maret 2021.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir mengatakan vaksinasi tahap pertama telah dilakukan kepada tenaga kesehatan yang cakupannya kini mencapai sekitar 66 persen. Program nasional tersebut berlangsung sejak 14 Januari 2021, dan vaksinasi untuk Nakes ditargetkan rampung pada akhir Februari ini.

Baca Juga

Sedangkan untuk vaksinasi tahap kedua, sesuai dengan arahan dari Menteri Kesehatan akan berlangsung mulai bulan Maret 2021. Sasaran utama pada vaksinasi tahap dua itu akan dimulai untuk petugas publik dan orang lanjut usia (Lansia) dengan jumlah penerima 925.362 orang berdasarkan data yang telah masuk ke Dinkes Riau.

"Untuk tahap kedua vaksinasi diberikan kepada petugas publik dan lansia. Dari data yang masuk sasaran untuk lansia sebanyak 582.506 orang, selanjutnya yang tertinggi pegawai pemerintah mencapai 62.429 orang, yang terdiri dari ASN pusat, ASN daerah dan honorer," katanya.

Menurut dia, selain lansia yang menjadi sasaran vakinasi itu adalah tenaga pendidik, pedagang pasar, tokoh agama, atlet. Kemudian, anggota DPRD, pejabat negara, Aparatur Sipil Negara, TNI/Polri. Termasuk petugas pelayanan publik lainnya yakni, petugas pemadam kebakaran, BPBD, BUMN, BUMD, BPJS, hingga Kepala Perangkat Desa.

Kemudian ada wartawan atau pekerja media, petugas pariwisata hotel dan restoran, serta pekerja transportasi publik yakni, petugas tiket, masinis, petugas bandara, pilot, pramugari, petugas pelabuhan, petugas Trans Jakarta dan MRT, sopir bus, kernet, sopir taksi, dan ojek online (Ojol).

"Selanjutnya tenaga pendidik sebanyak 153.856 orang, pedagang pasar 93.134 orang, tokoh agama 1.356 orang, wakil rakyat 602 orang, pejabat negara 13 orang, keamanan 19.462 orang, pelayan publik lain 55.524 orang, pariwisata 1.423 orang, sedangkan untuk atlet dan wartawan masih menunggu data lengkap," katanya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, dr Zaini Rizaldy Saragih mengatakan vaksinasi tenaga kesehatan banyak menemui kendala. Misalnya, pada saat pendaftaran, tidak semua tenaga kesehatan yang ada di Pekanbaru ikut mendaftar.

"Di awal-awal aplikasi juga bermasalah, sehingga belakangan ini pelayanan vaksinasi dibenarkan untuk tenaga kesehatan yang mendaftar belakangan," katanya.

Ia mengatakan jumlah tenaga kesehatan yang ada di Pekanbaru yang sudah mendaftarkan untuk menerima vaksin berjumlah 11.260 orang. Namun setelah dihitung secara manual bertambah lebih dari 12 ribu tenaga kesehatan.

"Dari 12 ribu tenaga kesehatan ini sudah lebih 9.000 tenaga kesehatan yang menjalani vaksinasi, atau kalau persentasenya 82 persen," katanya.

Menurut dia, dari 14.674 tenaga kesehatan yang ada di Pekanbaru, ada 4.100 tenaga kesehatan yang tidak bisa menjalankan vaksinasi karena termasuk dalam kategori penyintas Covid-19 dan juga ada komorbid.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement