Rabu 17 Feb 2021 12:09 WIB

Jokowi Tinjau Vaksinasi Pedagang di Pasar Tanah Abang

Vaksinasi diprioritaskan pada petugas publik yang punya mobilitas tinggi.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolandha
Petugas menyuntikan vaksin COVID-19 kepada pedagang di Pasar Tanah Abang Blok A, Jakarta, Rabu (17/2/2021). Vaksinasi COVID-19 tahap kedua yang diberikan untuk pekerja publik dan lansia itu dimulai dari pedagang Pasar Tanah Abang.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Petugas menyuntikan vaksin COVID-19 kepada pedagang di Pasar Tanah Abang Blok A, Jakarta, Rabu (17/2/2021). Vaksinasi COVID-19 tahap kedua yang diberikan untuk pekerja publik dan lansia itu dimulai dari pedagang Pasar Tanah Abang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) pagi ini meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi terhadap para pedagang di pasar Tanah Abang, Selasa (17/2) pagi. Disiarkan langsung melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, dalam peninjauannya ini Jokowi didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Gubernur DKI Anies Baswedan.

Vaksinasi terhadap para pedagang pasar ini mengawali pelaksanaan vaksinasi tahap kedua bagi petugas layanan publik.

Baca Juga

"Vaksinasi yang telah kita mulai pada 13 Januari  lalu, di tahapan pertama kita telah melakukan vaksinasi kepada tenaga kesehatan dan tahapan kedua yang dimulai hari ini di Pasar Tanah Abang DKI Jakarta," kata Jokowi dalam pernyataannya.

Jokowi mengatakan, pelaksanaan vaksinasi untuk petugas publik di Pasar Tanah Abang ini dilakukan dengan bekerja sama Kementerian Kesehatan serta Provinsi DKI Jakarta. Menurutnya, vaksinasi tahap kedua ini akan menyasar kepada 16,9 juta petugas publik di seluruh Indonesia.

"Pelayan publik dan pekerja publik yang di dalam kalkulasi kami ada 16.9 juta yang nanti akan divaksin," tambahnya.

Sebelumnya, Jokowi meminta agar vaksinasi untuk petugas publik dapat diprioritaskan kepada masyarakat yang memiliki interaksi dan mobilitas yang tinggi, misalnya para pedagang di pasar dan para pekerja di sektor jasa.

Untuk mencapai herd immunity, Jokowi ingin pelaksanaan vaksinasi tak dilakukan terhadap orang per orang namun dilakukan secara kluster.

“Sehingga sekali lagi, perencanaan secara detil ini harus dimulai, dipetakan. Kalau vaksin datang dalam jumlah banyak itu siapa dulu yang didahulukan. Jangan lupa yang untuk yang rentan utamanya yang lanjut usia itu yang jadi prioritas,” jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement