Rabu 17 Feb 2021 10:20 WIB

BNPB: 101 Warga Mengungsi Pascalongsor Desa Ngetos

Longsor di Desa Ngetos Nganjuk menyebabkan 12 warga meninggal dunia

101 warga Desa Ngetos masih mengungsi pascalongsor hingga Selasa (16/2). Umumnya, warga mengungsi di halaman SD Negeri 3 Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Foto: BNPB
101 warga Desa Ngetos masih mengungsi pascalongsor hingga Selasa (16/2). Umumnya, warga mengungsi di halaman SD Negeri 3 Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati menyatakan sebanyak 101 warga Desa Ngetos masih mengungsi pascalongsor hingga Selasa (16/2). Umumnya, warga mengungsi di halaman SD Negeri 3 Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. 

"Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk memberikan pelayanan kepada warga yang mengungsi pascalongsor. BPBD dengan unsur terkait lainnya mengoperasikan dapur umum dan pelayanan kesehatan," tutur Raditya, Rabu (17/2). Di samping warga yang mengungsi, per Selasa (16/2), pukul 20.19 WIB, BPBD setempat mencatat sebanyak 54 KK atau 186 warga terdampak.

Sementara itu, longsor mengakibatkan 12 warga meninggal dunia dan 20 luka-luka. Mereka yang luka mendapatkan perawatan medis di puskesmas setempat. Hingga semalam (16/2), tujuh warga masih dinyatakan hilang. Tim gabungan terus berupaya untuk melakukan pencarian dan evakuasi korban yang diperkirakan tertimbun longsor. 

Tim gabungan telah mengerahkan 5 alat berat untuk membantu pencarian korban di lokasi longsoran. Peristiwa longsor di Desa Ngetos dipicu salah satunya hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi. 

Rumah warga yang berada di bawah tebing kemiringan tertimbun longsoran hingga mengakibatkan 8 unit rumah warga rusak berat. BPBD Kabupaten Nganjuk menginformasikan kejadian ini berlangsung Ahad (14/2), pukul 18.30 WIB. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement