Senin 15 Feb 2021 05:22 WIB

Pemkab Subang Mulai Lakukan Penanganan Pascabanjir

Banyak fasilitas umum disebut rusak akibat banjir yang landa 21 kecamatan di Subang.

Kondisi banjir di Pamanukan, Kabupaten Subang, Selasa (9/2). Solusi banjir terus dikerjakan oleh pemerintah meski belum sepenuhnya rampung. Selain Bendungan Sadawarna di Subang yang juga akan berdampak bagi Karawang, pengerjaan pembesaran saluran di bawah air sungai juga terus dikebut.
Foto: Humas Pemprov Jawa Barat
Kondisi banjir di Pamanukan, Kabupaten Subang, Selasa (9/2). Solusi banjir terus dikerjakan oleh pemerintah meski belum sepenuhnya rampung. Selain Bendungan Sadawarna di Subang yang juga akan berdampak bagi Karawang, pengerjaan pembesaran saluran di bawah air sungai juga terus dikebut.

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Pemerintah Kabupaten Subang, Jawa Barat, mulai melakukan upaya penanganan pascabanjir menyusul banyaknya fasilitas umum yang rusak akibat bencana banjir di daerah itu.

Wakil Bupati Subang Agus Masykur Rosyadi dalam siaran pers di Subang, Ahad (15/2), menyampaikan pihaknya telah melakukan rapat terbatas membahas penanganan pascabanjir.

Dia menyebut bencana banjir di daerah itu telah melanda 21 kecamatan. Lebih dari 38 ribu orang mengungsi karena rumahnya terendam banjir.

Banjir juga merendam ruas jalan, areal sawah, sarana publik, sarana ibadah, dan lain-lain. Diperkirakan kerugian akibat banjir itu mencapai Rp7,8 miliar.

Dalam rapat terbatas itu, dibahas penanganan di bidang ekonomi. Oleh karena itu diperlukan bantuan modal, pupuk, benih, pakan, serta modal usaha lainnya untuk para pembudidaya ikan atau petani.

Selain itu, pascabanjir perlu dilakukan perbaikan jalan, karena cukup banyak jalan rusak setelah terendam banjir.

Ia juga menyampaikan untuk penanganan jangka panjang akan dilakukan perbaikan tanggul dan saluran air, serta percepatan pembangunan Bendungan Sadawarna dan Cipunagara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement