REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- PT KAI menambah stasiun yang menyediakan pemeriksaan Genose C19 setelah Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Yogyakarta. Kini, ada pula di Stasiun Gambir, Solo Balapan, Bandung, Cirebon, Semarang Tawang, dan Stasiun Surabaya Pasar Turi.
Manager Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Supriyanto mengatakan, biaya untuk calon penumpang mendapatkan layanan ini tetap Rp 20 ribu. Dia mengatakan penambahan ini merupakan bentuk peningkatan pelayanan yang mereka berikan kepada pelanggan.
"Dalam rangka pemenuhan persyaratan perjalanan kereta api," kata Supriyanto, Ahad (14/2).
Layanan pemeriksaan Genose C19 sendiri merupakan sinergi antara KAI, Rajawali Nusindo dan Universitas Gadjah Mada. Rencananya, jumlah stasiun-stasiun yang melayani pemeriksaan Genose C19 akan terus ditambah secara bertahap.
Sejak dibuka pada 3-12 Februari 2021 KAI telah melayani 21.530 peserta Genose C19 di stasiun. Sesuai SE Kemenhub No 20/2021, pelanggan KA jarak jauh wajib menunjukkan surat keterangan negatif Genose C19, rapid test antigen atau PCR.
Sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3x24 jam sebelum jam keberangkatan. Khusus untuk keberangkatan selama libur panjang atau libur keagamaan, sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 1x24 jam sebelum jam keberangkatan.
Syarat melakukan pemeriksaan Genose C19 calon penumpang harus mempunyai tiket atau kode booking KA jarak jauh lunas. Lalu, selama 30 menit sebelum pemeriksaan dilarang merokok, makan dan minum (kecuali air putih) untuk tingkatkan akurasi.
Saat pelaksanaan calon penumpang diminta meniup kantong hingga penuh dan ikuti arahan petugas atau petunjuk yang ada di lokasi pemeriksaan. KAI akan memastikan yang dapat naik KA pelanggan yang dalam kondisi sehat dan memenuhi persyaratan.
Pelanggan KA diimbau mematuhi seluruh protokol kesehatan pencegahan penyebaran covid-19 yang sudah ditetapkan. "Penambahan penyediaan layanan ini juga merupakan perwujudan dari dukungan KAI bangga buatan Indonesia," ujar Supriyanto.