REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyintas bencana longsor Sumedang hingga kini masih tinggal di pengungsian. Bantuan kemanusiaan menjadi harapan untuk pemenuhan kebutuhan hidup harian.
Aksi Cepat Tanggap (ACT) sebelumnya telah mengirimkan sejumlah relawan untuk membantu proses evakuasi. Kali ini, bekerja sama dengan J&T Express Indonesia, lembaga kemanusiaan ini menghadirkan hidangan siap santap melalui armada kemanusiaan Humanity Food Truck.
Sebanyak 600 porsi makanan siap santap terhidang bagi para penyintas di Taman Burung Perumahan SBG Parakan Muncang, Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Selasa (9/2). Lokasi ini merupakan titik pengungsian yang dihuni oleh paling banyak penyintas, yaitu 513 jiwa.
“Tempat ini merupakan titik aman bagi warga. Jika ingin ke lokasi longsor, jarak tempuhnya 25 menit dengan berjalan kaki,” kata Kepala Cabang ACT Jawa Barat, Trisna Adi Permana, dikutip di laman resmi ACT, Sabtu (13/2).
Truk berdapur dari ACT itu didatangkan langsung dari Wakaf Distribution Center, Gunung Sindur, Kabupaten Bogor. Di Sumedang, truk tiba pada Selasa dini hari, dan segera memanaskan dapur untuk memberikan pelayanan kemanusiaan terbaik untuk penyintas longsor.
Ada dua koki profesional yang mengolah bahan makanan. Para juru masak ini menghidangkan nasi putih dengan lauk ayam bumbu kecap, sosis asam manis, capcay serta tahu goreng.
"Selain koki, relawan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) serta warga setempat juga ikut terlibat dalam proses memasak hidangan terbaik untuk penyintas ini,” lanjutnya.
Humanity Food Truck merupakan salah satu armada kemanusiaan dari ACT yang telah beroperasi sejak 2017. Hinggaini, ada empat armada HFT yang dimiliki ACT.
Selain di Sumedang, di waktu yang bersamaan Humanity Food Truck juga tengah bertugas di Sulawesi Barat dan Kalimantan Selatan yang tengah diterpa musibah gempa bumi dan banjir besar.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
