REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA Asosiasi Teknologi dan Industri Sekuriti Indonesia (ATISI), Asosiasi Badan Usaha Jasa Pengamanan Indonesia (Abujapi), dan Asosiasi Profesi Satpam Indonesia (APSI) memberi rekomendasi teknologi keamanan dan informasi untuk Polri Presisi dalam webinar bertajuk 'Sekuriti Era Digital' di Jakarta, Rabu (10/2).
Polri Presisi merujuk pada pemolisian yang Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan. Pendapat itu disampaikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di Komisi III DPR pada Januari lalu.
Dirbinpotmas Korbinmas Baharkam Polri, Brigjen Edy Murbowo mewakili Kakorbinmas Baharkam Polri Irjen Suwondo Nainggolan menuturkan, salah satu program Polri era Jenderal Listyo adalah peningkatan kemampuan pengamanan (pam) swakarsa dengan penerapan teknologi informasi. "Ini untuk mempermudah tugas kepolisian dalam menjaga keamanan ketertiban," kata Edy di Jakarta, Rabu.
Konsultan keamanan lulusan Homeland Security and Safety Engineering, Amerika Serikat, Andrew Yanuar, memaparkan teknologi terkini terkait keamanan dan informasi polisi. Menurut Andrew, Teknologi Police 4.0 adalah teknologi pendukung kinerja Polri Presisi yang terdiri dari tiga aspek.
"Yaitu big data, artificial intelligence, dan tools. Beberapa teknologi yang saat ini sudah siap diimplementasikan adalah pengenalan wajah, deteksi pelanggaran lalu lintas, body worn camera, autonomous robot, dan platform aplikasi dengan fitur panic button,” ujar Andrew.
Presiden Direktur PT Professtama Teknik Cemerlang, Irwandi Salim menjelaskan, teknologi solusi keamanan bernama Smoke Cloak. Menurut dia, hadirnya teknologi itu dapat mengurangi risiko dan kerugian pada ancaman pencurian.
"Dikembangkan di Inggris sejak 1992, Smoke Cloak mampu menyemburkan kabut putih ke ruangan sejak alarm keamanan berbunyi, sehingga menutupi pandangan pencuri untuk melanjutkan aksi kejahatannya. Kabut putih ini terbuat dari bahan kimia yang dikualifikasikan sebagai food grade sehingga aman, tidak beracun, dan tidak mematikan," kata Irwandi.
Ketua Umum ATISI, Sanny Suharli menyampaikan, pentingnya pemahaman teknologi sekuriti sesuai dengan jenjang profesi pam swakarsa. Selanjutnya Ketua Umum Abujapi Agoes Dermawan menjelaskan materi lapangan pekerjaan di era digital membutuhkan tranformasi digital. Adapun Ketua Umum APSI Abdul Azis Said menyamapikan mengenai kompetensi pam swakarsa yang perlu dilengkapi dengan peralatan sekuriti terbaik
Webinar ini menampilkan teknologi CCTV tercanggih berbasis artificial intelligence dan internet of things (IoT) dari Uniview, perusahaan teknologi keamanan terkemuka dari China. Bersama distributornya di Indonesia PT Professtama Teknik Cemerlang, Uniview memamerkan beragam solusi yang mendukung kota yang aman dan dan pintar (safe and smart city) di Indonesia.