Rabu 10 Feb 2021 23:10 WIB

Mayoritas Bergejala Ringan, Mengapa Covid Mengkhawatirkan?

Daya sebar Covid-19 jadi aspek paling mengkhawatirkan dari pandemi ini.

Foto udara kondisi Tempat Pemakaman Umum (TPU) Punggolaka di Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (10/2/2021). Daya sebar menjadi aspek paling mengkhawatirkan selama pandemi Covid-19. Buktinya dalam satu tahun, lebih dari 100 juta penduduk dunia telah terinfeksi Covid-19.
Foto:

Total kumulatif pasien yang meninggal dengan status positif Covid-19 per hari ini mencapai 32.167 orang. Khusus di DKI Jakarta, Gubernur Anies Baswedan, mengatakan, tingkat kematian akibat kasus Covid-19 di Ibu Kota sebesar 1,6 persen. Anies menyebut, salah satu penyebab tingkat kematian di Jakarta bisa rendah seperti itu lantaran jumlah pelaksanaan testing di Jakarta cukup tinggi.

"Perlu kami sampaikan di sini, di DKI Jakarta tingkat kematian itu 1,6 persen, salah satu sebab mengapa tingkat kematian itu bisa rendah karena pertama testing-nya tinggi sehingga terdeteksi awal," kata Anies di Polda Metro Jaya, Rabu (10/2).

Kedua, sambung Anies, kapasitas tempat isolasi mandiri di Wisma Atlet dan hotel-hotel cukup memadai. Sehingga pasien yang terpapar virus corona dapat segera melakukan isolasi mandiri dab tidak menularkan orang-orang di sekitarnya.

"Yang ketiga adalah pertahanan terakhirnya cukup, yaitu fasilitas rumah sakit. Ini bukan sekedar tempat tidur, tapi juga tenaga medis, tapi juga sistem di dalam pengelolaan rumah sakitnya," jelas Anies.

Untuk memutus mata rantai kasus positif Covid-19, Anies akan kembali mewajibkan pasien Covid-19 melakukan isolasi secara terkendali di fasilitas kesehatan (Faskes) milik pemerintah. Keputusan tersebut diambil setelah kasus Covid-19 klaster lingkungan keluarga mengalami kenaikan yang signifikan.

"Sudah diatur dulu bahwa nanti gugus tugas mendorong untuk mereka isolasi terkendali. Bukan isoman, tapi isolasi terkendali," tegas Anies.

Kemudian untuk mendukung kebijakan isolasi terkendali, kata Anies, kapasitas fasilitas kesehatan di DKI Jakarta mampu menampung laju pertumbuhan pasien konfirmasi positif Coivd-19 di Ibu Kota. Di samping itu, pemerintah pusat juga menyokong ketersediaan tempat tidur, seperti Wisma Atlet dan sejumlah hotel isolasi.

Di DKI Jakarta sendiri dari tanggal 3 sampai dengan 31 Januari 2021 terdapat sekitar 612 klaster keluarga dengan total kasus konfirmasi positif Covid-19 mencapai 1.643 orang. “Cukup, di RSD Wisma Atlet sekarang 58 persen, hotel-hotel juga masih cukup,” terang Anies.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan sebanyak 106 rumah sakit di DKI Jakarta yang telah disiapkan. Kemudian saat ini untuk keterpakaiannya mengalami penurunan dibanding beberapa pekan lalu yang mencapai 85 persen lebih. Saat ini sekitar angka 73-75 persen di ICU maupun isolasi.

"Kita ada 106 rumah sakit ya yang disiapkan di DKI Jakarta. Dan juga ada penambahan untuk isolasi yang terkendali pemerintah pusat melalui hotel atau wisma wisma yang disediakan Pemprov DKI," kata Kadinkes DKI Jakarta tersebut.

Hari ini tren penambahan kasus harian Covid-19 secara konsisten menunjukkan perbaikan. Jumlah kasus baru muncul di angka 8.000-an dalam tiga hari berurutan, kembali seperti awal Januari 2021.

Tak hanya itu, tingkat positif atau positivity rate Covid-19 harian juga terus menurun, bahkan mencatatkan angka terendah dalam satu bulan terakhir. Angka kasus aktif pun ikut turun hari ini.

Satgas Penanganan Covid-19 merilis ada penambahan kasus konfirmasi positif sebanyak 8.776 orang dalam 24 jam terakhir. Padahal dalam satu bulan terakhir, rata-rata kasus dilaporkan di atas 10.000 orang per hari.

Selain itu, dengan jumlah orang yang diperiksa mencakup 41.053 orang, maka positivity rate Covid-19 dalam satu hari terakhir sebesar 21,3 persen. Tingkat positivity rate yang lebih rendah sebelumnya tercatat pada Kamis (7/1) sebesar 20,8 persen atau lebih dari satu bulan lalu.

Baik angka kasus baru dan positivity rate Covid-19 harian sama-sama menunjukkan penurunan pada pekan ini. Jumlah kasus aktif per hari ini sebanyak 168.416 orang, turun 935 orang dibanding kemarin.

Dari penambahan kasus hari ini, DKI Jakarta kembali menyumbang angka tertinggi yakni 3.309 kasus baru. Posisi kedua ditempati Jawa Tengah dengan 1.220 kasus. Menyusul kemudian, Jawa Barat dengan 660 kasus, Jawa Timur dengan 603 kasus, dan Kalimantan Timur dengan 498 kasus.

Satgas juga melaporkan ada penambahan kasus sembuh sebanyak 9.520 orang dalam satu hari terakhir. Sehingga jumlah keseluruhan pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh mencapai 982.972 orang.

Angka kematian juga dilaporkan bertambah, meski tidak setinggi sebelum-sebelumnya. Dalam 24 jam terakhir tercatat ada 191 orang meninggal dunia akibat Covid-19.

photo
Varian covid-19 baru yang diwaspadai dunia - (republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement