REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) kilometer 122+400 ambles pada Selasa (9/2) dini hari. Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan amblesnya jalan tol tersebut terjadi karena faktor alam dan cuaca.
“Kejadian pergerakan tanah di Jalan Tol Cipali kilometer 122 terjadi akibat adanya gerusan lereng badan jalan tol yg dipicu oleh curah hujan tinggi,” kata Danang kepada Republika.co.id, Rabu (10/2).
Dia memastikan, Kementerian PUPR dan PT Lintas Marga Sedaya (LMS) sebagai operator tol tersebut tengah melakukan sejumlah upaya untuk penanganan longsoran tersebut. Beberapa di antaranya yakni pemasangan sheet pile di sisi median untuk untuk proteksi lajur A dari arah Jakarta menuju Semarang. “Selain itu juga dilakukan proteksi potensi gerakan di lokasi sliding,” tutur Danang.
Sebelumnya, Direktur Operasi ASTRA Tol Cipali Agung Prasetyo mengatakan kondisi curah hujan yang tinggi secara terus menerus di Jawa Barat, khususnya di ruas Tol Cipali mengakibatkan kondisi jalan harus dilakukan perawatan. Terutama di ruas Tol Cipali kilometer 122 arah Jakarta.
"Dengan kondisi tersebut menyebabkan jalan tidak dapat dilalui oleh kendaraan sehingga dilakukan penutupan dan diberlakukan contra flow mulai dari kilometer 117 hingga kilometer 126," kata Agung, Selasa (9/2).
Agung mengatakan, ASTRA Tol Cipali memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami pengguna jalan. Dia mengimbau pengguna jalan untuk mengantisipasi perjalanan sebelum memasuki jalan tol dan tetap berhati-hati khususnya di sekitar lokasi pengerjaan.