Rabu 10 Feb 2021 03:45 WIB

Plt Bupati Indramayu Tetapkan Status Tanggap Darurat Banjir

Penetapan status tersebut berlaku untuk 22 kecamatan yang dilanda bencana banjir

Rep: lilis sri handayani/ Red: Hiru Muhammad
Pengendara menerobos banjir yang menggenang di jalur Pantura Kandanghaur, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (9/2/2021). Banjir setinggi 40 cm merendam jalur Pantura Kandanghaur sejak Senin (8/2) itu menyebabkan antrean kendaraan yang cukup panjang.
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Pengendara menerobos banjir yang menggenang di jalur Pantura Kandanghaur, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (9/2/2021). Banjir setinggi 40 cm merendam jalur Pantura Kandanghaur sejak Senin (8/2) itu menyebabkan antrean kendaraan yang cukup panjang.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU--Bencana banjir di Kabupaten Indramayu ditetapkan sebagai tanggap darurat. Upaya penanganan masih difokuskan untuk membantu warga terdampak banjir dan mengurangi genangan banjir.

Penetapan status tanggap darurat itu diputuskan oleh Plt Bupati Indramayu, Taufik Hidayat, dalam Surat Keputusan Nomor 366/Kep.60-BPBD/2021 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir di Wilayah Kabupaten Indramayu.

Penetapan status tersebut berlaku untuk 22 kecamatan yang dilanda bencana banjir serta ruas jalan Tol Cipali yang berada dalam wilayah Kabupaten Indramayu.

Adapun 22 kecamatan yang dilanda banjir itu adalah Kecamatan Indramayu, Sindang, Pasekan, Lohbener, Jatibarang, Widasari, Tukdana, Kertasemaya, Sukagumiwang, Krangkeng, Lelea, Cikedung, Kroya, Gabuswetan, Bongas, Losarang, Cantigi, Kandanghaur, Anjatan, Haurgeulis, Gantar dan Terisi."Masa tanggap darurat ini berlaku selama sembilan hari, pada 8 – 17 Februari 2021," kata Taufik, Selasa (9/2).

Taufik mengatakan, biaya yang timbul akibat penetapan status tersebut, dibebankan kepada APBD Kabupaten Indramayu 2021, APBD Provinsi Jabar 2021 dan APBN 2021.

Taufik mengungkapkan, upaya penanganan pertama dalam bencana banjir itu adalah proses evakuasi terhadap warga. Selanjutnya adalah pendirian dapur-dapur umum di beberapa wilayah."Untuk dapur umum, kita terus bersinergi dan berkolaborasi antara pemerintah desa, kecamatan dan kabupaten. Dapur umum sudah kita dirikan di beberapa titik sebagai penyuplai makanan untuk para pengungsi," kata Taufik.

Sejak Senin (8/2) hingga Selasa (9/2), Taufik pun terus berkeliling ke berbagai daerah yang dilanda banjir. Untuk hari ini, daerah banjir yang dikunjunginya di antaranya adalah Kecamatan Kandanghaur dan Haurgeulis.

Di Desa Karangtumaritis, Kecamatan Haurgeulis, yang menjadi wilayah paling parah terdampak banjir, pada Selasa (9/2) banjir nampak sudah surut. Meski demikian, aktivitas dapur umum di masjid desa setempat masih berjalan. Warga terdampak banjir pun memperoleh bantuan suplai makanan dari dapur umum tersebut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement