REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Herlin Ferliana mengungkapkan, penyuntikan tahap pertama vaksin Sinovac di wilayah setempat telah mencapai 90,89 persen.
Adapun tenaga kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi sejumlah 185.860 orang. Sebenarnya, kata Herlin, Jumlah tenaga kesehatan di Jatim ada 230.293 orang.
Namun, kata dia, saat ini Jatim baru mendapat jatah sebanyak 371.720 dosis vaksin. Dimana satu orang tenaga kesehatan harus disuntik vaksin sebanyak dua tahap. Artinya, vaksin yang diterima Jatim saat ini baru cukup untuk 185.860 tenaga kesehatan.
"Dari vaksin yang ada itu, sudah digunakan sejumlah 90,89 persen untuk vaksinasi yang pertama. Lalu beberapa daerah seperti Surabaya, Gresik, Sidoarjo itu kan mulaiinya 15 Januari. Sehingga sudah mulai ada yang lakukan vaksinasi kedua. Vaksinasi kedua sudah ada 16.863 orang atau 9,98 persen," kata Herlin di Surabaya, Selasa (9/2).
Herlin melanjutkan, mengingat jumlah tenaga kesehatan yang masuk prioritas utama vaksinasi sebanyak 230.293 orang, sementara jatah vaksin yang diterima baru untuk 185.860 orang. Artinya Jatim masih kekurangan 104.252 dosis vaksin untuk sekitar 50 ribuan tenaga kesehatan.
"Kami sedang minta kekurangannya itu kan untuk sekitar 50 ribuan Nakes. Kita minta tambahan sekitar 104.252 vial vaksin Sinovac," ujar Herlin.
Herlin menargetkan, proses vaksinasi Covid-19 terhadap tenaga kesehatan di wilayah setempat, bisa selesai pada pekan ketiga Februari 2020. Setelah seluruh tenaga kesehatan disuntik vaksin, sasaran selanjutnya adalah para tenaga kesehatan yang berusia lanjut. Kemudian prioritas ketiga penerima vaksin adalah pelayan publik seperti TNI, Polri, Guru, dan sebagainya.
"Lansia yang usianya 60 tahun ke atas itu bisa diimunisasi menggunakan Sinovac ini. Bedanya jaraknya dari penyuntikan vaksin tahap pertama ke tahap kedua bukan 14 hari, tapi 28 hari," kata Herlin.