REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI--Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat pada Senin (8/2) membuat sejumlah titik di wilayah Kota Bekasi terendam banjir. Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, menuturkan, banjir di wilayahnya itu merupakan persoalan tata ruang hulu sungai.
"Banjir di Kota Bekasi ada pada persoalan tata ruang hulu. Terus ada banjir elevasi 29 meter di atas permukaan laut sekarang ini yang terus kita cari solusinya," kata Rahmat, saat ditemui di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Selasa (9/2).
Lebih lanjut, Rahmat mengatakan langkah yang dapat dilakukan dalam kondisi darurat menjadi domain Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC). "Kalau sementara itu darurat, kalau darurat itu harusnya juga dilakukan BBWSCC kalau kita yang lakukan tetep aja nanti kita salah," katanya.
Dia menuturkan, banjir yang disebabkan oleh Kali Bekasi merupakan wewenang BBWSCC. Pepen menilai apabila pihak pemkot mengambil alih akan menyalahi aturan. "Kalaupun kita ambil andil ke situ nanti kita salah itu adalah kewenangan BBWSCC itu semua dilakukan mereka mau pake anggaran kita nanti kita yang disalahin," ujar dia.
"Sekarang lagi mau jalan pekerjaannya revitalisasi tahap satu dari Pondok Gede Permai (PGP) sampai dengan Bendung Bekasi, itu sudah mau jalan SPK-nya sudah ada di kementerian PUPR di 2021 ini dikerjakan," tambahnya.