Selasa 09 Feb 2021 14:10 WIB

Ada Jokowi, Anies Lapor Jakarta Keluar dari 10 Kota Termacet

Anies laporkan Jakarta keluar dari 10 besar kota termacet di HPN yang dihadiri Jokowi

Rep: Mimi Kartika/ Red: Andri Saubani
Gubernur DKI Jakarta Anies Basewedan menyampaikan sambutan sekaligus membuka acara Hari Pers Nasional yang digelar secara virtual di Jakarta, Senin (8/2). Peringatan Hari Pers Nasional tersebut mengangkat tema “Pers Nasional Bangkit Dari Krisis Akibat Pandemi Covid-19 dan Tekanan Disrupsi Digital”. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Gubernur DKI Jakarta Anies Basewedan menyampaikan sambutan sekaligus membuka acara Hari Pers Nasional yang digelar secara virtual di Jakarta, Senin (8/2). Peringatan Hari Pers Nasional tersebut mengangkat tema “Pers Nasional Bangkit Dari Krisis Akibat Pandemi Covid-19 dan Tekanan Disrupsi Digital”. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menyampaikan prestasi Ibu Kota yang telah keluar dari daftar 10 besar kota termacet di dunia pada 2020. Anies mengatakannya ketika memberikan sambutan dalam acara puncak Hari Pers Nasional 2021 yang langsung dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi), Selasa (9/2).

"Izinkan kami melaporkan bahwa Jakarta pada tahun 2020 ini keluar dari daftar 10 besar kota termacet di dunia, biasanya kita ingin masuk 10 terbesar, kalau urusan kemacetan kita ingin keluar dari 10 besar," ujar Anies.

Baca Juga

Ia menuturkan, kilas balik peringkat Jakarta yang masuk dalam daftar 10 kota termacet di dunia pada tiga tahun terakhir. Pada 2017 Jakarta berada di posisi keempat, 2018 peringkat ketujuh, dan 2019 menduduki peringkat ke-10

"Dan Alhamdulillah di 2020 kita menjadi rangking 31. Insya Allah ini memberikan pengalaman yang berbeda kepada rekan-rekan wartawan yang hadir khusus di Jakarta dalam rangka perayaan Hari Pers Nasional," kata Anies.

Ia juga mengatakan, pemerintah provinsi melakukan perbaikan pembangunan di Jakarta sedikit demi sedikit. Ia berharap perbaikan pembangunan dapat dirasakan bagi pekerja media.

Selain itu, Anies menuturkan, 9 Februari menjadi hari bersejarah bagi insan pers di Tanah Air. Menurutnya, pers memiliki kesempatan untuk meningkatkan eksistensi sekaligus soliditas meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19, di masa penuh ujian seperti ini.

Anies juga berharap, media massa melalui pemberitaan optimisme bisa mengantisipasi seluruh perubahan yang terjadi di tengah pandemi Covid-19. Selain itu, ia berharap pemberitaan media massa juga mempercepat proses pemulihan perekonomian Indonesia

"Insya Allah dengan pesan optimisme dari media maka kita semua akan bisa mengantisipasi seluruh perubahan termasuk mempercepat proses pemulihan perekonomian," tutur Anies.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement