REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Gunung Merapi masih terus mengeluarkan aktivitas vulkanik yang cukup tinggi. Beberapa hari terakhir, guguran lava pijar terus ke luar dengan jarak luncur rata-rata lebih dari satu kilometer (km), mayoritas mengarah ke barat daya.
Sepanjang 8 Februari 2021, Balai Penyelidikan dan Pengamatan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat Gunung Merapi memuntahkan 23 lava pijar. Sebagian besar mengarah ke hulu Kali Krasak dan Kali Boyong, berjarak luncur 1.000-1.500 meter.
Pada 9 Februari 2021, enam guguran lava pijar sudah pula dimuntahkan sejak periode pengamatan 00.00-06.00 dengan jarak luncur 700 meter. Selain itu, teramati pula 25 gempa guguran, 11 gempa fase banyak dan satu gempa vulkanik dangkal.
"Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang-tebal dan tinggi 50 centimeter di atas puncak kawah," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Kaliurang, Heru Suparwaka, Selasa (9/2).
Secara meteorologi cuaca di Gunung Merapi berawan dan mendung. Angin bertiup lemah-sedang ke arah utara, timur dan barat. Kemudian, suhu udara 13-21 derajat celcius, kelembaban udara 75-91 persen dan tekanan udara 566-685 milimeter merkuri.