Selasa 09 Feb 2021 02:58 WIB

'Kasus Covid-19 Terhadap Nakes Turun Usai Vaksinasi'

Penurunan cukup drastis dari 200 kasus Covid-19 hingga tinggal 15 persennya.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Tangkapan layar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memaparkan materi saat webinar peringatan Hari Pers Nasional yang digelar secara virtual  di Jakarta, Senin (8/2). Peringatan Hari Pers Nasional tersebut mengangkat tema “Pers Nasional Bangkit Dari Krisis Akibat Pandemi Covid-19 dan Tekanan Disrupsi Digital”. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Tangkapan layar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memaparkan materi saat webinar peringatan Hari Pers Nasional yang digelar secara virtual di Jakarta, Senin (8/2). Peringatan Hari Pers Nasional tersebut mengangkat tema “Pers Nasional Bangkit Dari Krisis Akibat Pandemi Covid-19 dan Tekanan Disrupsi Digital”. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan program vaksinasi terbukti ampuh dalam menurunkan tingkat penyebaran covid-19 di kalangan tenaga kesehatan (nakes). Nakes sendiri mendapat prioritas mendapat vaksinasi tahap pertama.

"Laporan dari lapangan saat rapat komite dipimpin Pak Menko, setelah nakes disuntik, yang tadinya penularan rata-rata bisa 200 kasus di sebuah provinsi, setelah minggu ketiga (vaksinasi) turun hanya 24 kasus. Jadi penurunannya sangat drastis dari 200 kasus hanya menjadi 15 persennya," ujar Erick saat memimpin peluncuran launching program Plasma BUMN untuk Indonesia yang dihadiri Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta Pusat, Senin (8/2).

Erick mengatakan program Plasma BUMN untuk Indonesia juga menjadi upaya membantu pemerintah dalam menekan angka kematian yang masih tinggi. Kata Erick, terdapat 1.048 jumlah pendaftar donor plasma yang berasal dari 66 BUMN di 33 provinsi di Indonesia.

"Insya Allah kerja sama yang dilakukan BUMN dengan PMI bisa terus bergulir karena seperti yang tadi disampaikan, 400 cc itu bisa selamatkan dua nyawa manusia dan sangat pening untuk terus menekan jmlah kematian akibat covid-19," lanjut Erick.

Erick menyampaikan Plasma BUMN untuk Indonesia merupakan wujud dukungan Kementerian BUMN untuk program Gerakan Nasional Donor Plasma Konvalesen yang dicetuskan Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin.

Baca juga : Beredar Video Pesan Terakhir Ustaz Maheer: Dunia Sementara

"Transfusi plasma konvalesen merupakan salah satu terapi tambahan untuk mengobati pasien Covid-19 sebagai upaya meningkatkan angka kesembuhan dan menekan angka kematian," ungkap Erick.

Erick mengatakan sampai Kamis (4/2), terdapat 175 ribu kasus aktif Covid-19 di Indonesia. Angka kesembuhan kasus dapat ditingkatkan salah satunya dengan donor plasma konvalesen dari para penyintas Covid-19. Angka ini secara konsisten juga terus menunjukan tren peningkatan kasus yang mengkhawatirkan.

"Hal ini kemudian menjadi salah satu landasan dasar ide Plasma BUMN untuk Indonesia, untuk berkontribusi bersama menyembuhkan Indonesia," lanjut Erick. 

Erick mengatakan program ini merupakan konsistensi dari Kementerian BUMN dan perusahaan BUMN dalam melawan Covid-19.

Menurut Erick, dengan potensi dan sumber daya BUMN sangat besar serta tersebar merata di seluruh provinsi di Indonesia, BUMN harus menjadi garda terdepan dalam tiap kesempatan. 

Oleh karena itu, lanjut Erick, Kementerian BUMN bersama PMI meluncurkan program tersebut untuk mendorong karyawan dan keluarga BUMN yang sudah pernah terinfeksi Covid-19 untuk menyelamatkan pasien Covid-19.

Baca juga : Erick Thohir: 1.048 Orang Siap Jadi Pendonor Plasma

"Saya berharap nantinya semua yang sudah terinfeksi dan sesuai dengan persyaratan tentunya, mau mendonorkan plasmanya untuk sesama. Kami dari BUMN akan selalu siap membantu dengan semua sumber daya yang kami miliki," ucap Erick.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement