Senin 08 Feb 2021 09:34 WIB

Viral Banjir Darah di Pekalongan, Ini Faktanya

Jagad dunia maya sempat heboh dengan narasi banjir darah di Pekalongan

Rep: Antara/ Red: Elba Damhuri
Pengendara motor melintas di jalan perkampungan yang tergenang banjir berwarna merah di Jenggot, Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (6/2/2021). Menurut warga setempat, air banjir berwarna merah itu disebabkan oleh pencemaran limbah pewarna batik berwarna merah karena di lokasi tersebut terdapat ratusan pelaku usaha batik.
Foto:

Penjelasan:

Sebanyak 20 kelurahan di Kota Pekalongan memang dilaporkan terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 30-70 centimeter pada Sabtu (6/2), mengacu berita ANTARA.

Hujan deras yang terus mengguyur Kota Pekalongan sejak Jumat (5/2) malam hingga Sabtu (6/2) pagi menjadi penyebab air meluap dari saluran air. Salah satunya di Kelurahan Jenggot, Pekalongan Selatan, yang menjadi lokasi banjir air merah. 

Di Kelurahan Jenggot, Kecamatan Pekalongan Selatan, terdapat ratusan pelaku usaha batik. Air banjir menjadi merah lantaran tercampur dengan pewarna batik. Selain warna merah, sejumlah unggahan di media sosial juga menunjukkan air banjir di Pekalongan berwarna hijau dan kuning.

Dari penjelasan tersebut didapatkan kesimpulan, narasi banjir darah di Pekalongan tidak sesuai fakta. Warna merah saat banjir itu bukan disebabkan darah.

Pekalongan adalah kota yang terkenal dengan pembuatan batik, metode tradisional Indonesia yang menggunakan lilin untuk menahan pewarna berbasis air untuk menggambarkan pola dan gambar, biasanya pada kain. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement