Senin 08 Mar 2021 05:01 WIB

Jaya Suprana: Jangan Rasis dan Sebut Manusia Sebagai Satwa

Jangan lagi ada sebutan satwa pada sesama manusia.

Meme seruan stop rasisme.
Foto:

HARAPAN

Namun fakta sejarah telah nyata membuktikan bahwa disebut “cina” yang bukan sebutan satwa saja sudah banyak warga yang keberatan akibat merasa terhina.

Tidak sulit membayangkan bahwa pasti banyak merasa terhina apabila disebut dengan sebutan satwa seperti kadrun.

Meski anjing merupakan satwa teladan kesetiaan, namun sebaiknya jangan hina sesama manusia dengan sebutan anjing apalagi masih ditambah predikat geladak.

Hasil gambar untuk racisme

Maka meski kadal gurun merupakan satwa paling mampu bertahan hidup di lingkungan paling tidak kondusif, namun sebaiknya jangan hina sesama warga Indonesia dengan sebutan kaldrun.

Apalagi sebutan beraroma kebencian dikaitkan dengan perbedaan paham politik di alam demokrasi mau pun diskriminasi latar belakang suku, ras dan agama.

Dapat diyakini bahwa menggunakan sebutan satwa bagi sesama warga Indonesia alih-alih mempersatukan bangsa sesuai sila Persatuan Indonesia malah potensial memecah-belah bangsa sesuai politik  divide et empera  sesuai kehendak  bangsa penjajah demi lebih mudah menguasai bangsa yang dijajah.

Marilah kita bersatupadu demi maju tak gentar berjuang menghentikan angkara murka memecah-belah bangsa sendiri dengan menggunakan sebutan satwa terhadap sesama warga Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement