Sabtu 06 Feb 2021 16:43 WIB

Kereta Medis PT Inka Sudah Rawat 10 Pasien Covid-19

Pemkot Madiun dan PT Inka kerja sama membuat kereta medis darurat bertekanan negatif.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Petugas memeriksa bagian kereta yang dimodifikasi ruang penanganan pasien Covid-19 di PT Inka (Persero) Kota Madiun, Jawa Timur, Kamis (21/1/2021).
Foto: Antara/Siswowidodo
Petugas memeriksa bagian kereta yang dimodifikasi ruang penanganan pasien Covid-19 di PT Inka (Persero) Kota Madiun, Jawa Timur, Kamis (21/1/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun bersama PT Industri Kereta Api (Inka) mengoperasikan emergency medical train (EMT) atau kereta medis darurat untuk ruang isolasi untuk penanganan kasus Covid-19 di Kota Madiun, Jawa Timur (Jatim).

Wali Kota Madiun, Maidi mengatakan, untuk sementara kapasitas kereta medis yang disediakan 48 tempat tidur. Dari jumlah itu, ada 10 tempat tidur yang digunakan untuk isolasi pasien Covid-19 bergejala ringan maupun tanpa gejala.

"Hingga Sabtu siang ini sudah ada 10 pasien Covid-19 yang menjalani isolasi di kereta medis buatan PT Inka," ujar Maidi saat jumpa pers di kantor PT Inka (Persero), Jalan Yos Sudarso, Kota Madiun, Sabtu (6/2).

Menurut dia, EMT sengaja disiapkan sebagai bentuk antisipasi pemkot menyediakan ruang isolasi pasien Covid-19 di Kota Madiun dan sekitarnya yang kini rawan penuh akibat lonjakan kasus konfirmasi.

"Tren hari ini sebenarnya sudah turun, tapi kita jaga-jaga, karena kalau ada kasus konfirmasi Covid-19, kita tidak bisa cari tempat mendadak untuk perawatan atau isolasi. Jadi ,kalau ada yang terpapar bisa kita isolasi di sini karena secara medis, protap, dan polanya sudah kita siapkan," kata Maidi.

Hingga kini, yang melakukan kerja sama dengan PT Inka baru Pemkot Madiun. Jika pasien Covid-19 berasal dari wilayah eks-Keresidenan Madiun, nantinya ditindaklanjuti oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Lebih lanjut, Maidi menjelaskan, EMT tersebut berada di kawasan pabrik Inka. Meski demikian, kereta isolasi tersebut dirancang khusus dan terpisah dari aktivitas sehari-hari di perusahaan milik negara tersebut. Keberadaan EMT dengan workshop Inka dipisahkan oleh gedung dan pagar yang telah disiapkan sebagai pembatas khusus yang tidak dilalui karyawan Inka.

Termasuk rute mobil ambulans juga ada jalur tersendiri, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. Hanya petugas medis yang dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) yang diperbolehkan memasuki lokasi khusus EMT tersebut.

"Karena ini sangat mendesak, kereta ini kita gunakan dulu. Mudah-mudahan yang dirawat disini segara sembuh," kata Maidi.

Direktur Pengembangan PT Inka (Persero), Agung Sedaju mengatakan, EMT telah didesain khusus bertekanan negatif (negatif pressure), sehingga virus tidak bisa keluar dari kereta karena telah difilter. Di rangkaian kereta, sambung dia, petugas juga memasang kipas besar, yang berfungsi menyedot udara yang ada di dalam kereta.

"Udara yang disedot tadi kemudian difilter oleh hepafilter, sehingga virus yang ada di kereta itu tidak keluar dari kereta, kecuali melewati hepafilter. Sedang udara luar disedot ke dalam, setelah di dalam dipaksa untuk dilewatkan ke filter untuk dikeluarkan. Dengan demikian, orang yang ada di sekitar kereta tidak akan tertular," kata Agung.

Dia berharap keberadaan kereta medis tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk penanganan kasus Covid-19 di Madiun dan sekitarnya. "Dari awal, EMT ini memang telah didesain untuk Covid19. Keunggulannya adalah negatif pressure, sehingga virus tidak akan keluar dan tentunya lebih bagus dari ruang isolasi biasa atau yang di asrama haji," ujar Agung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement