Sebelum mengisolasi diri, pasien sebaiknya menghubungi dinas kesehatan menyampaikan dia melaksanakan isolasi mandiri. Anggota keluarga segera mengungsikan mereka yang memiliki daya tahan tubuh rendah misalnya lansia, atau sedang dalam pengobatan penyakit kronik seperti diabetes atau kanker, penyakit auto imun, kondisi pernapasan tidak prima, karena mereka berisiko lebih tinggi terpapar COVID-19.
Kemudian, selama isolasi, pasien sebaiknya mengembangkan aktivitas yang memungkinkannya berdiam di ruangan seperti membaca atau kegiatan produktif lainnya, dilarang melakukan kegiatan bersama termasuk makan dengan anggota keluarga lainnya, tidak menyentuh wajah.
Dia juga harus rutin mencuci tangan menggunakan air dan sabun, selalu berpikiran positif untuk menjaga imunitas, mengontak nomor kontak layanan psikolog jika merasa perlu berbicara tentang kesehatan mental selama isolasi mandiri.
Hal penting lainnya, dia harus memeriksakan kondisi status kesehatan setiap pagi, apakah terjadi perburukan, sesak napas, demam, dan memahami risiko penularan saat berada di luar rumah.