REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Angka Positivity Rate kasus Covid 19 di Kabupaten Purbalingga, mulai mengalami penurunan. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga drg Hanung Wikantono, menyebutkan pada pekan terakhir ini, tingkat positivity rate di wilayahnya turun menjadi 23,95 persen.
"Ini berarti, dari 100 tes PCR yang kami lakukan, yang positif Covid 19 hanya sebanyak 23,95 kasus," tuturnya, Jumat (5/2).
Menurutnya, data ini telah menunjukkan angka penurunan yang cukup signifikan. Terlebih bila dibandingkan dengan hasil tes PCR sebelumnya, yang rata-rata berada pada kisaran 45 persen.
Bahkan dia menyebutkan, angka positivity rate terakhir ini, sudah jauh lebih kecil dari angka nasional yang masih mencapai 35 persen. Untuk itu, dia berharap tren ini bisa terus berlanjut sehingga temuan kasus Covid 19 di Purbalingga bisa semakin kecil. "Gerakan 'Jateng di Rumah Saja' dan juga pengetatan penerapan protokol kesehatan, menjadi salah satu upaya untuk terus menekan kasus Covid 19 di Purbalingga," katanya.
Dia juga menyebutkan, pihaknya akan terus mengintensifkan 3T (testing, tracing, treatment) untuk membatasi penyebaran Covid 19. "Tes yang kami lakukan selalu memenuhi standar WHO. Yakni, sekitar 900 hingga 1.000 tes per minggu," katanya.
Selain tingkat positivity rate yang semakin kecil, dia juga menyebutkan, angka kesembuhan kasus Covid-19 di wilayahnya menunjukan tren yang semakin meningkat. Saat ini angka kesembuhan mencapai 81,3 persen, jauh lebih baik dibanding sebelumnya yang berada pada kisaran 73,4 persen. "Angka kesembuhan ini juga sudah melampaui angka nasional yang sebesar 80 persen," katanya.
Meski demikian dia mengakui, angka kematian kasus Covid-19 di Kabupaten Purbalingga masih relatif tinggi, mencapai 4 persen. Angka ini masih Lebih tinggi dari angka nasional yang hanya 3 persen.
Dia menyebutkan, berdasarkan data per 4 Februari 2021, tercatat hingga kini ada sebanyak 4.589 warganya yang konfirmasi positif Covid-19. Dari jumlah kasus tersebut, sebanyak 187 pasien meninggal, dan 3.730 sudah dinyatakan sembuh. "Kasus yang aktif ada sebanyak 672 kasus. Dari jumlah itu, 122 orang dirawat di rumah sakit, dan 550 orang menjalani isolasi mandiri," jelasnya.