REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Upaya pencegahan stunting dalam sisi kesehatan telah berjalan maksimal kendati dihadang pandemi covid-19 di Indonesia. Harapannya, penanganan terus digeliatkan sehingga tercapai penurunan angka stunting di Indonesia.
Dr Emie Prabawaty yang bertugas di Puskesmas Sisir, Kota Batu, Malang, Jawa Timur mengungkap, pelaksanaan pencegahan stunting sudah dilakukan sejak lama dan berjalan. Salah satunya dengan terus kampanyekan agar ibu tetap menjaga kesehatannya baik sebelum hamil, hamil, melahirkan dan setelah melahirkan.
Karena, ungkap Emie, saat krusial balita apakah akan normal atau menjadi stunting adalah di 1.000 hari perdana kehidupannya. "Bentuknya pemberian makanan tambahan seperti biskuit dan susu kepada Ibu hamil . Kemudian pemeriksaan ibu hamil minimal empat kali, pemberian 90 tablet selama kehamilan, pemantauan tumbuh kembang di posyandu. Juga pembukaan kelas Ibu balita dan balita stunting untuk memberikan pengetahuan dan motivasi kepada para Ibu balita. Alhamdullah telah dijalankan,"katanya dalam sambungan telepon, Kamis (4/2).
Bahkan, kata dia, ketika pandemi tiba awal tahun 2020 sempat membuat kegiatan puskesmas terhenti namun inovasi dijalankan dengan melakukan kegiatan door to door menjangkau para balita. "Di sinilah peran penting kader posyandu yang tak kenal lelah, mereka ini pahlawan kesehatan sesungguhnya,"kata dia.