REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyebutkan serangan siber yang bersifat sosial justru sangat berbahaya karena langsung berpengaruh pada kejiwaan manusia.
"Secara umum, serangan di ruang siber ada dua jenis. Pertama, yang bersifat teknis yang merusak sistem elektronik. Itu disebut malware dan sejenisnya," kata Kepala BSSN Letjen TNI (Purn.) Hinsa Siburian dalam rapat kerja BSSN dengan Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI yang membahas evaluasi kinerja BSSN, realisasi anggaran BSSN, perkembangan peluang dan tantangan BSSN, serta peran BSSN dalam menghadapi ancaman siber, Rabu (3/2).
Kedua, serangan yang bersifat sosial yang menyerang atau langsung berpengaruh pada jiwa manusia, meliputi emosi hingga motivasi. Hinsa menjelaskan serangan siber yang bersifat sosial itu melalui informasi yang direkayasa, seperti hoaks yang sangat berbahaya karena bisa mempengaruhi masyarakat, seperti terjadi di Papua.
Hinsa lantas mencontohkan fenomena di Timur Tengah yang membuktikan bagaimana berbahayanya serangan siber yang bersifat sosial. Informasi-informasi yang direkayasa, mampu melemahkan kekuatan musuh sebelum diserang secara fisik.