Rabu 03 Feb 2021 16:39 WIB

Penyebab Kasus Covid di Jakarta masih Tinggi, Ini Kata Wagub

Libur panjang pada akhir tahun lalu jadi salah satu sebab masih tingginya Covid DKI

Rep: Flori Sidebang/ Red: Friska Yolandha
Pekerja berjalan saat jam pulang kerja di kawasan bisnis Sudirman-Thamrin, Jakarta, Senin (11/1). Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengaku setuju dengan pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebut pelaksanaan PPKM belum efektif menurunkan angka penyebaran Covid-19. Menurut Ariza, kasus virus corona di Ibu Kota masih cukup tinggi salah satunya karena terjadi libur panjang akhir tahun 2020 lalu.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pekerja berjalan saat jam pulang kerja di kawasan bisnis Sudirman-Thamrin, Jakarta, Senin (11/1). Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengaku setuju dengan pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebut pelaksanaan PPKM belum efektif menurunkan angka penyebaran Covid-19. Menurut Ariza, kasus virus corona di Ibu Kota masih cukup tinggi salah satunya karena terjadi libur panjang akhir tahun 2020 lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengaku setuju dengan pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebut pelaksanaan PPKM belum efektif menurunkan angka penyebaran Covid-19. Menurut Ariza, kasus virus corona di Ibu Kota masih cukup tinggi salah satunya karena terjadi libur panjang akhir tahun 2020 lalu. 

"Memang masih disebabkan akibat libur panjang tahun lalu dan masyarakat yang memang letih, capek, sudah hampir setahun (pandemi Covid-19), dan juga masih banyaknya interaksi masyarakat dan kegiatan kegiatan di Jakarta," kata Ariza di Polda Metro Jaya, Rabu (3/2).

Baca Juga

Ariza menuturkan, Pemprov DKI pun akan mendukung segala kebijakan yang diambil pemerintah pusat untuk penanganan pandemi Covid-19. Ia menyebut, jika nantinya kebijakan PPKM akan kembali diperpanjang, maka perlu ada peningkatan pengawasan dalam menangani virus corona. 

"Kami berharap nanti di PPKM berikutnya ada peningkatan upaya-upaya pencegahan dan penanganan yang kita harapkan bersama bisa mengurangi secara bertahap penyebaran Covid-19," ujarnya. 

Dia menuturkan, peningkatan pegawasan itu diharapkan seiring dengan penambahan jumlah personel dalam operasi yustisi. "Ke depan di periode ketiga itu nanti kita harapkan PPKM bisa meningkatkan operasi yustisi, dan penambahan aparat," ucap dia. 

"Ya mudah-mudahan dengan hadirnya Bapak Kapolri yang baru akan lebih banyak lagi meningkatkan jumlah aparat yang dihadirkan dan juga intensitas daripada operasi yustisi," sambung dia menjelaskan.

Ariza menjelaskan, dukungan dari kepolisian sangat dibutuhkan lantaran jumlah personel dari Satpol PP sangat terbatas. Ia menuturkan, Pemprov DKI pun berencana akan melibatkan unsur masyarakat dalam pengawasan protokol kesehatan.

"Apakah nanti tokoh-tokoh masyarakat, ormas, organisasi kepemudaan, dan masyarakat bisa dilibatkan bersama sama untuk melakukan pemantauan dan pengawasan," tutur dia.

Selain itu, Ariza juga berharap pemerintah pusat dapat membantu peningkatan fasilitas kesehatan di daerah-daerah penyangga Ibu Kota untuk menangani pasien Covid-19. Di antaranya seperti Bogor, Tangerang, hingga Bekasi.

"Kami yakin dengan dukungan pemerintah pusat kami tentu sangat berharap ada peningkatan di daerah-daerah Botabek. Kalau itu bisa ditingkatkan maka itu akan sangat membantu," ujarnya.

Untuk diketahui, Pemprov DKI telah memperpanjang penerapan kebijakan PPKM selama dua pekan, yakni mulai tanggal 26 Januari hingga 8 Februari 2021.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement