Selasa 02 Feb 2021 22:03 WIB

Respons Hasnaeni Soal Tudingan Kudeta AHY kepada Max Sopacua

Max sendir tak terima dituduh hendak mengkudeta.

Politisi Indonesia Hasnaeni.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Politisi Indonesia Hasnaeni.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pembina Partai Era Masyarakat Sejahtera (Emas) Max Sopacua disebut-sebut sebagai salah satu orang yang hendak mengkudeta Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari posisinya. 

Ketum Partai Era Masyarakat Hasnaeni angkat bicara mengenai tudingan kepada Ketua Dewan Pembina Partai Emas tersebut. Menurut dia, ia belum mengetahui secara mendalam mengenai tuduhan terhadap mantan Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Demokrat itu. "Tidak tahu-menahu tentang masalah kudeta AHY," kata Hasnaeni, Selasa (2/2).

Hasnaeni mengaku bahwa baru mengetahui sekilas terkait perkara itu dari media massa. "Dan saya pun baru baca beritanya di media. Jadi saya belum mengetahui terlalu dalam," ujarnya.

Hasnaeni menegaskan, pihaknya tak ingin campur terhadap persoalan itu. Itu karena merupakan permasalahan pribadi Max. "Itu adalah urusan pribadi Pak Max Sopacua. Saya tidak akan mencampuri hal itu lebih dalam," ungkap 'Wanita Emas', sapaan populer Hasnaeni. 

Max sendir tak terima dituduh hendak mengkudeta posisi putra mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu. Sebab dirinya tak merasa melakukan hal tersebut. 

"Itu persoalan itu cara menyelesaikan. Bagi saya cara menyelesaikan. Jangan saling tuduh. Saya tersinggung, dituduh sama Pak Syarief Hasan, bahwa saya berada bersama kelompok Moeldoko. Padahal saya nggak ngerti apa-apa. Saya kemarin tidak tahu ada apa-apa, dan lain-lain, saya lagi di lapangan," kata Max. 

"Tiba-tiba ada yang telepon saya tolong baca ini. Saya pikir masalahnya kan, kalau sudah berani jadi pemimpin, berani pula menyelesaikan masalah secara jantan. Jangan melibatkan orang lain," ujar dia menambahkan.

Max pun angkat bicara mengenai Partai Demokrat yang mengirim surat ke Presiden Joko Widodo, guna menanyakan persoalan kudeta itu. Jokowi, kata Max, tak ada hubungannya dengan hal ini. 

"Mengala harus telepon, atau kirim surat ke Jokowi segala macam mengenai masalah ini. Apa urusannya Jokowi dengan Demokrat? Apa Demokrat adalah koalisi Jokowi? Bukan kan. Sehingga orang-orang menulis, pengamat seolah-olah ini cara mendekatkan diri ke koalisi kekuasaan," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement