Selasa 02 Feb 2021 20:43 WIB

Total 13 Ribu Jenazah dan Isu Pemangkasan Luas Petak Makam

DKI Jakarta telah memakamkan lebih dari 13 ribu jenazah dengan protokol Covid-19.

Petugas memasukan peti jenazah korban COVID-19 ke liang lahat di TPU Srengseng Sawah Dua, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (2/2). Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Ivan Murcahyo menyatakan TPU Srengseng Sawah dua telah mulai menerima pemakaman jenazah COVID-19 dengan kapasitas 1.020 petak. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas memasukan peti jenazah korban COVID-19 ke liang lahat di TPU Srengseng Sawah Dua, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (2/2). Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Ivan Murcahyo menyatakan TPU Srengseng Sawah dua telah mulai menerima pemakaman jenazah COVID-19 dengan kapasitas 1.020 petak. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Flori Sidebang

Sejak awal pandemi terjadi di Indonesia hingga kini, DKI Jakarta telah memakamkan lebih dari 13 ribu jenazah dengan protokol Covid-19. Total kematian terkonfirmasi akibat Covid-19 di DKI Jakarta sendiri hingga Selasa (2/2) sebanyak 4.379 kasus.

Baca Juga

“Jenazah yang dimakamkan dengan protokol (kesehatan) dari awal Maret 2020 sampai minggu ini sudah 13.300 jenazah,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta Ivan Nurcahyo saat dihubungi, Senin (1/2).

Ivan mengungkapkan, Pemprov DKI Jakarta bahkan pernah memakamkan jenazah Covid-19 hingga 105-107 jenazah per hari. Namun, kini tren pemakaman jenazah yang meninggal akibat virus corona pun mengalami penurunan. Ia pun berharap agar ke depannya, jumlah jenazah Covid-19 bisa terus menurun.

“Dua pekan yang lalu di atas 100 (jenazah) terus pemakamannya. Kalau sekarang 90-an, sudah di bawah 100 trennya. Semoga saja turun terus,” ungkap dia.

Dia menambahkan, saat ini ada tiga tempat pemakaman umum (TPU) di Jakarta yang digunakan untuk makam jenazah Covid-19. Ivan menjelaskan, jenazah non-Muslim dimakamkan di TPU Tegal Alur, sedangkan jenazah muslim di TPU Bambu Wulung. Kemudian, ada juga tambahan lahan makam di TPU Srengseng Sawah 2 yang baru saja dibuka.

“(TPU) Yang lainnya persiapan tetap jalan, kayak di TPU Rorotan dan TPU Tegal Alur masih dipersiapkan,” jelasnya.

Ivan menuturkan, jumlah petak makam di masing-masing TPU tersebut berbeda-beda. Dia menyebut, di TPU Tegal Alur, jumlah makam bagi jenazah non-Muslim tersisa sekitar 170 petak. Kemudian, di TPU Bambu Wulung masih terdapat 300 petak makam dari total 800 petak yang disiapkan.

Sementara itu, kapasitas di TPU Srengseng Sawah 2 lebih besar lagi. “Kalau di TPU Srengseng Sawah 2 kemarin baru buka, kapasitasnya ada 1.020 petak. Kemarin baru terpakai 10-20 petak,” ujarnya.

Ivan juga membantah bahwa isu adanya pemangkasan ukuran petak makam bagi jenazah Covid-19. Ivan menuturkan, ukuran petak makam yang digunakan sesuai dengan standar, yakni 2,5 x 1,5 meter persegi.

"Petak makam itu kan standar, 2,5 meter x 1,5 meter persegi. Kalau petak makam enggak mungkin kita kecilkan, enggak bisa lah, orang nanti enggak muat kalau dikecilkan," kata Ivan.

Selain dinilai tidak pantas, Ivan menyebut, jika ukuran petak makam dikurangi, maka hal itu dapat menyulitkan petugas saat proses pemakaman. Dia menambahkan, pihaknya juga tidak ingin ada protes dari pihak keluarga jenazah lantaran ukuran petak makam yang lebih kecil.

Menurut dia, untuk mengatasi krisis makam, pihaknya mengoptimalisasi penggunaan lahan yang ada. Ia mencontohkan, ukuran beberapa prasarana di lokasi pemakaman, seperti jalan, dan shelter pekerja makam dan sebagainya pun diperkecil.

"Paling memungkinkan itu kami mengoptimalkan lahan-lahan untuk bisa difungsingkan lebih banyak untuk perpetakan makam. Kita upayakan itu enggak mengganggu fungsi pelayanan pemakaman," tutur dia.

Sementara itu, hal senada juga disampaikan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. Ariza menuturkan, pihaknya hanya menyesuaikan jarak antarpetak makam.

"Kalau ukuran pemakaman standar ya, jadi yang ada itu disesuaikan jaraknya, jarak antarsatu petak dengan petak lain," ujarnya.

 

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan penambahan lahan makam khusus jenazah yang meninggal akibat Covid-19. Ariza menyebut, ada sekitar 17 ribu lebih petak makam yang disiapkan di beberapa TPU.

"Insyaallah, di bulan depan secara bertahap kita akan mempersiapkan tidak kurang daro 17.100 petak (makam)," kata Ariza saat meninjau kesiapan TPU Rorotan, Jakarta Utara, Rabu (27/1).

Salah satu lahan pemakaman khusus Covid-19 yang tengah dipersiapkan oleh Pemprov DKI Jakarta adalah TPU Rorotan. Ariza mengungkapkan, total luas lahan yang ada di TPU itu mencapai 25 hektare.

Namun, jelas dia, lahan pemakaman yang sedang dipersiapkan di TPU Rorotan seluas 8 ribu meter persegi dengan kapasitas 1.500 petak makam.

Selain itu, sambung dia, Pemprov DKI juga tengah menyiapkan lahan pemakaman di TPU Bambu Apus Jakarta Timur. Dia menuturkan, di lokasi ini, lahan yang disiapkan memiliki luas 3 ribu meter persegi dan daya tampung 800 petak makam.

Kemudian, di TPU Srengseng Sawah Jakarta Selatan juga dalam proses persiapan penambahan lahan seluas total 3,4 hektare dengan daya tampung 1.900 petak makam. Lalu, di TPU Tegal Alur Jakarta Barat pun terdapat lahan 1,3 hektare tambahan yang mampu menampung 800 petak.

"Di Kramat Tiga juga 9 ribu petak (makam) yang dalam proses persiapan seluas 5,2 hektare dan di Pondok Gede rencananya 2,1 hektare dengan kemampuan 3.900 petak," jelasnya.

Politikus Partai Gerindra itu menyampaikan, tidak ada masalah dalam menyiapkan lahan pemakaman khusus Covid-19 di Jakarta. Bahkan ia mengklaim, nantinya Pemprov DKI akan menambah kapasitas pemakaman sekitar seribu petak setiap bulannya.

"Jadi semuanya itu secara bertahap, kita kan sudah mengukur angka kematian per hari berpa, kemampuan kita menyiapkan petak (makam) berapa, jadi prinsipnya ketersediaan lahan tidak ada masalah," tutur dia.

Ariza hari ini mengatakan, selama sepekan perpanjangan PPKM, jumlah kasus positif Covid-19 di Ibu Kota masih cukup tinggi. Namun, Ariza tidak menjelaskan secara perinci mengenai hal tersebut.

"Masih lumayan tinggi, tapi ke depan kita harapkan bisa ada penurunan," kata Ariza di Balai Kota Jakarta, Senin (1/2).

Ariza mengungkapkan, pihaknya pun akan terus berupaya menambah jumlah rumah sakit rujukan Covid-19, ruang isolasi mandiri, laboratorium, hotel yang digunakan untuk isolasi mandiri, dan jumlah tempat tidur. Termasuk juga meningkatkan tes usap PCR.

"Jadi Jakarta betul-betul mengupayakan melakukan berbagai upaya terkait pencegahan dan penanganan, pengendalian Covid di wilayah Jakarta," ujarnya.

Menurut dia, peningkatan fasilitas kesehatan yang dilakukan oleh Pemprov DKI itu pun telah mendapatkan dukungan dari pemerintah pusat. Termasuk juga peningkatan jumlah hotel untuk isolasi mandiri pasien Covid-19.

"(Penambahan) Hotel isolasi sudah disampaikan sama Pak Sandi. Pak Sandi sangat setuju, sedang diproses anggarannya sudah dipersiapkan," tutur Ariza.

 

photo
Tata cara pemakaman jenazah pasien corona atau Covid-19 - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement