Selasa 02 Feb 2021 16:40 WIB

Bencok, ‘Pak Haji’, dan 2 Jenderal di Skandal Asabri

Dua dari delapan tersangka Asabri adalah jenderal purnawirawan TNI-AD.

Mantan Dirut PT ASABRI Mayjen (Purn) Adam Rachmat Damiri
Foto:

Sekilas tentang Benny, ia adalah bos di PT Hanson Internasional (MYRX), yang membawahi belasan, bahkan sampai puluhan anak perusahaan properti dan manajer investasi (MI). Sementara Heru, adalah bos di PT Trada Alam Mineral (TRAM) yang menjadi induk sejumlah perusahaan tambang, dan perikanan, juga sekuritas. 

Selama ‘musim’ kasus Jiwasraya 2019-2020, Benny kerap disebut sebagai Bencok. Sedangkan Heru, mengacu dakwaannya, punya panggilan akrab, ‘Pak Haji’ dalam skandal Jiwasraya.

Lalu apa hubungan antara dua jenderal purnawirawan, Adam dan Sonny, dengan Benny, serta Heru dalam kasus Asabri? Kapuspenkum Ebenezer menerangkan, empat nama itu satu afiliasi dalam kasus tersebut. 

Kasus Asabri mirip dengan Jiwasraya. Intinya, menyangkut soal pengaturan jual beli dua instrumen investasi, saham dan reksa dana Asabri yang menguntungkan pihak-pihak tertentu, dan merugikan negara. 

Dikatakan, pada 2012, Adam, selaku Dirut Asabri 2011-2016 membuat kesepakatan dengan Benny. Kesepakatannya, agar Benny mengatur dan mengendalikan transaksi serta investasi saham, juga reksa dana Asabri. 

“Melalui BT, dan pihak terafiliasi dengan BT, pengaturan investasi saham, dan reksa dana tersebut merugikan Asabri, dan menguntungkan BT, dan pihak-pihak terafiliasi dengan BT,” ujar Ebenezer.

Adapun peran Sonny, membuat kesepakatan serupa dengan Heru pada 2016. “Bahwa tersangka SW, bersepakat dengan HH, untuk mengatur dan mengendalikan transaksi, dan investasi saham dan reksa dana Asabri melalui HH, dan pihak terafiliasi dengan HH, yang merugikan Asabri dan menguntungkan HH, serta pihak-pihak terafiliasi dengan HH,” kata Ebenezer. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement