REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi virus corona covid-19 sejak awal 2020 hingga saat ini memiliki dampak terhadap penanganan stunting di Indonesia. Kepala BKKN, Dr. Hasto Wardoyo menyebut dampaknya cukup serius.
“Ada dua dampak langsung maupun tidak langsung,” katanya saat dihubungi, Selasa (2/2).
Dampak langsung, kata dia, banyak bayi neonatus (bayi baru lahir) tidak bisa mendapatkan penanganan kesehatan secara leluasa seperti sebelum pandemi.
“Misalnya, jika orangtua ingin memeriksakan kesehatan anaknya, para orang tua menjadi ragu untuk membawa anaknya jika sakit. Ke UGD saja misalnya, ternyata UGD penuh dengan pasien covid-19,” kata dia.
Kondisi ini, diyakini Hasto, berpotensi menyebabkan naiknya angka stunting. Karena stunting, kata Hasto, disebabkan dua hal yakni asupan gizi dan penyakit. “Ini dampak langsungnya,” kata dia.
Untuk dampak tidak langsung, diungkap Hasto, terkait dengan kemiskinan, pengangguran, menikah usia dini, dan perceraian. Selanjutnya, angka kehamilan dengan tidak diberi jarak. “Ini yang kita prihatin,” kata dia.